Mohon tunggu...
GINA SULISTIANA
GINA SULISTIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223110041

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Quiz 5- Model Etika Komunikasi Habermas

13 Oktober 2024   02:27 Diperbarui: 13 Oktober 2024   02:50 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalil Dialetika Komunikasi Yang Baik dan Komperenshif

Dalil ini menekankan bahwa komunikasi yang baik harus memenuhi beberapa prinsip dasar Berikut  beberapa ciri komunikasi yang baik meliputi:

Prof. Dr. Apollo
Prof. Dr. Apollo
  • Kebenaran (Propositional Truth), adanya keselarasan dengan adanya dunia empirik, data, dan disertai pandangan yang objektif.
  • Kejujuran (Subjective Truthfulness), adanya kesesuaian antara dunia batin dengan realitas ekspresi seseorang.
  • Ketepatan (Normative Rightness), adanya kesesuaian dengan norma/aturan sosial yang mendasarinya.

Sistem dan Lifeworld dalam Pemikiran Jurgen Habermas

Jurgen Habermas, dalam teorinya, membagi masyarakat menjadi dua sistem utama yang berpengaruh pada cara manusia berkomunikasi, yang memainkan peran penting dalam interaksi sosial dan dapat memengaruhi kualitas komunikasi antarindividu.

  • Sistem Pasar dan Sistem Birokrasi

Kedua sistem tersebut berfungsi sebagai prinsip ekonomi di mana interaksi antarmanusia seringkali berorientasi pada keuntungan dan efisiensi. Dalam sistem tersebut, rasionalitas strategis yang paling mendominasi prosedur dan aturan ditetapkan untuk mencapai efisiensi administratif.

  • Sedangkan, Lifeworld didominasikan oleh rasionalitas komunikasi yang fokus pada pengertian dan pemahaman bersama antarindividu dalam masyarakat.

Sehingga, menurut pandangan Jurgen Habermas kecenderungan kolonisasi oleh Sistem Pasar dan Birokrasi terhadap Lifeworld, yang mengancam "Communicative Action" dan kehidupan sehari-hari, seperti kekuasaan, uang, dan kontrol sosial.

Demokrasi Deliberatif dan Etika Diskursus Ruang Publik

Prof. Dr. Apollo
Prof. Dr. Apollo
Demokrasi Deliberatif,

adalah konsep dalam teori politik yang menekankan pentingnya dialog antar mekanisme sosial seperti dalam negara antara legislative, eksekutif, dan yudikatif dalam struktur masyarakat antar warga, dan warga dengan pemimpinnya dalam proses pengambilan Keputusan, dengan tujuan mencapai kesepahaman yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat, yang mencakup:

  • Deliberatif (deliberatio): Melibatkan konsultasi, musyawarah, dan pertimbangan dalam waktu panjang.
  • Demokrasi: Proses deliberasi dilakukan melalui dialog yang terbuka, di mana semua pihak dapat menyampaikan pandangan dan argumen mereka tanpa adanya dominasi atau tekanan.untuk mencapai kesesuaian antara pemerintah (yang memerintah) dan yang diperintah (rakyat).
  • Hasil keputusan Demokrasi Deliberatif: Aturan sifatnya konsesus yang berarti dapat diterima oleh semua pihak, sehingga keputusan yang diambil mencerminkan kehendak kolektif masyarakat.

Ruang Publik

Adalah saran diskurus masyarakat untuk bebas beropini, berdiskusi, berkomunikasi dan berargumen. Yang memudahkan masyarakat bebas memberikan kritik dan saran masukan pada negara agar lebih transparan yang melepaskan dari hegemoni pasar dan pemerintah, sehingga memunculkan masyarakat yang rasional dan adil.

Komunikasi di Ruang Publik memiliki karakteristik atau ciri:

  • Bersifat kritis
  • Bebas beropini tanpa ketertutupan dan dominasi.
  • Setiap individu berhak untuk mengungkapkan pemikirannya untuk keputusan bersama (command good)
  • Bebas dari intervensi: berdasarkan pada kejujuran, kebenaran dan ketetapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun