Mohon tunggu...
Gina Sonia
Gina Sonia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah

As a History student with a deep interest in learning and sharing historical knowledge, I am dedicated to studying the past and interpreting its relevance to the present day. My writing style is known for its clarity and informative nature, and I have the ability to explain complex concepts in an easy-to-understand manner.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Orde Baru Vs Ibu-ibu

14 September 2023   13:04 Diperbarui: 14 September 2023   13:07 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.jurnalperempuan.org

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keberhasilan aksi demonstrasi SIP, yaitu tepatnya pemilihan strategi "ibu peduli" dan isu "susu" yang memayungi banyak konsep sehingga membuat gerakan ini mendapatkan banyak dukungan. Kata "ibu" membuat laki-laki maupun perempuan merasa menjadi bagian, rasa ingin melindungi, dan rasa ingin membela (Arivia, G & Subono, Nur I, 2017:67). Aksi demonstrasi ini menyimbolkan daya tarik yang luar biasa dan langsung dari demonstrasi tersebut terhadap kalangan perempuan Indonesia secara luas, dan keterkaitannya yang kuat dengan simbolisme perempuan sebagai ibu yang merupakan bagian dari ideologi hegemonik Orde Baru (Robinson, 2009:2).

Aksi ini juga mendorong masyarakat menjadi lebih berani untuk menyuarakan pendapat dan membantu gerakan-gerakan pembaharuan seperti SIP. SIP mendapat banyak dukungan baik dari aktivis, feminis, komunitas, dan berbagai elemen masyarakat. Dana yang   terkumpul   selama 19981999 adalah Rp 1.120.541.865. SIP terlibat dalam penjualan susu dan aksi demonstrasi mahasiswa dengan ikut membagikan 70.576 nasi bungkus, 1.947 boks kotak Aqua, 2.811 boks snack, ribuan buah-buahan, dukungan Newsletter mahasiswa "Bergerak", dan TShirt "Reformasi Total". Ini belum termasuk sumbangan masyarakat makanan mentah seperti telur, ayam hidup dan sebagainya. 

Karena banyaknya antusias masyarakat khususnya ibu-ibu, para ibu-ibu 'asli' ini berinisiatif untuk membangun cabang SIP di berbagai tempat. Padahal, sejak awal 'ibu-ibu' hanyalah kamuflase untuk melancarkan strategi perlawanan, namun karena Gadis Arivia selaku ketua YJP yang membawahi SIP, atas dasar perbedaan visi dan misi, SIP akhirnya memisahkan diri dari YJP dan membentuk organisasi sendiri. Cabang-cabang SIP tersebar mulai dari Depok, Tanjung Priok, Cilandak, Kebon Pala, Rawamangun, Rempoa, Bojong Gede, Aceh, hingga Sambas. Cabang-cabang ini aktif dalam kegiatan sosial, membantu perekonomian sekitar, dan mendirikan posko penjualan sembako murah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun