Jumlah GPK yang terdapat di TK Terpadu Kota Pontianak adalah 4 orang yang dipilih secara langsung oleh Kepala Sekolah. Selanjutnya mereka secara rutin mengikuti pertemuan dan juga pelatihan yang dilaksanakan oleh Autis Center. Mereka juga menghadapi secara langsung anak yang berkebutuhan khusus selama pelatihan tersebut.
Jumlah peserta didik berkebutuhan khusus di TK Terpadu adalah 8 orang, dengan ketunaan autis dan speak delay. Peserta didik berkebutuhan khusus tersebut tidak diletakkan dalam 1 kelas, melainkan dipisahkan, agar bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik dengan yang lain. Maksimal satu kelas memiliki 2 peserta didik dengan berkebutuhan khusus.
Pembahasan
Sistem pengajaran yang diberikan sama dengan anak pada umumnya, hanya saja capaiannya yang berbeda. Jika pada anak umum waktu yang diberikan 30 menit, maka PDBK diberikan waktu 40-45 menit. PDBK juga memiliki PBS dan PPI yang telah dirancang untuk membantu proses pembelajaran dan perkembangan mereka dalam sehari-hari.
Dalam mengikuti kegiatan di luar sekolah, seperti kunjungan edukasi, tidak ada pengecualian. Semua peserta didik, terutama yang berkebutuhan khusus juga harus mengikuti kegiatan tersebut.
PEMBAHASAN
Guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa, memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain kemampuan menguasai bahan ajar, kemampuan dalam mengelola kelas, kemampuan dalam menggunakan metode, media, dan sumber belajar dan kemampuan untuk melakukan penilaian, baik proses maupun hasil.
GPK bertanggung jawab terhadap peserta didik berkebutuhan khusus. Oleh karena guru di sekolah umum, terutama di TK Terpadu Kota Pontianak merupakan lulusan Pendidikan umum, bukan Pendidikan khusus. Maka diperlukannya pelatihan bagi GPK agar mereka bisa menghadapi peserta didik berkebutuhan khusus tersebut. Pelatihan yang diikuti diadakan secara rutin oleh Autis Center kota Pontianak. Dengan adanya pelatihan tersebut, maka bisa menjadi bekal bagi GPK ketika mengajar atau menghadapi anak berkebutuhan khusus.
Dari pihak Autis Center sendiri telah memberikan PBS dan PPI dari masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus tersebut, sehingga bisa diaplikasikan pada proses pembelajaran di kelas. Hanya saja 1 kendala yang dirasakan oleh guru ini, yaitu dalam hal suara. Karena anak berkebutuhan khusus ini memang harus lebih ekstra agar mereka bisa paham, sedangkan rata-rata di kelas tersebut adalah anak umum, jadi ketika suara membesar, maka anak-anak yang umum menjadi takut atau tidak nyaman.
Rata-rata peserta didik berkebutuhan khusus yang masuk ke TK Terpadu Kota Pontianak tersebut merupakan rekomendasi dari Autis Center yang memang terletak di sebelah TK Terpadu Kota Pontianak tersebut.
Sistem penerimaan peserta didik, terutama inklusif ini pun sudah lebih ketat lagi. Mereka akan mengadakan wawancara bersama orang tau dan observasi terhadap peserta didik tersebut. Sehingga bisa tahu sejauh mana kemampuan anak tersebut. Karena jika sudah terlalu berat, agak sulit untuk membimbingnya.