Mohon tunggu...
Gina Feriani
Gina Feriani Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidikan Matematika

Universitas Indraprasta PGRI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

5 Perlakukan Penting untuk Orang Terdekatmu yang Terpapar Covid 19

28 Juni 2021   21:05 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:11 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jangan karena Anda perhatian, tiba-tiba Anda membombardir teman dekat/saudara Anda dengan mengecek perkembangan penyakitnya setiap hari. Melulu bertanya kabar hanya akan membuat orang yang sakit menjadi jengah. Semakin menyadarkan bahwa dirinya memang tengah sakit dan benar-benar sakit. Ingat, sembuh itu butuh proses. Coba giring pikiran mereka kepada pemikiran yang jauh lebih positif.

Jika memang kabar itu begitu penting bagi Anda, lakukan dengan jarak yang normal. Misalnya, cukup lakukan sekali dalam sehari, atau dua hari sekali mungkin itu cukup memberikan waktu kepada yang sakit untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Selebihnya cukup hadirkan obrolan ringan yang tidak membebani pikirannya.

Cari kalimat yang positif, dan tidak terlalu terkesan menginterogasi.  Misal, "perkembangan baik apa yang ingin kamu kabarkan hari ini kepadaku?"Kalimat itu akan lebih membuat semangat untuk memerinci kesehatan yang membaik. Dibandingkan jika ditanya, "bagaimana kondisimu hari ini?" Pikiran orang yang sakit, kemungkinan akan bekerja untuk memerinci sakit-sakit pada bagian mana yang terasa.

Kirimkan makanan yang dia sukai.

Hal yang paling penting untuk meningkatkan imun adalah dengan banyak makan makanan yang bergizi baik. Imunitas meningkat cepat salah satunya adalah dengan banyak makan. Mengirimkan makanan siap santap adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Bayangkan ketika yang sakit diisolasi, tidak ada orang yang membantunya memasak makanan. Anda akan sangat jadi pahlawan untuknya, ketika ia dikirimkan makanan yang disukainya. Mengapa harus makanan yang disukainya? Alasan utamanya adalah dengan harapan agar makanan itu dihabiskan dengan semangat. 

Seenak apapun makanan jika tidak disukainya, kemungkinan akan dimakan dengan ogah-ogahan.  Akan sangat berbeda efeknya, jika makan dengan antusias dengan makan yang sekadar "asal makan". Terlebih jika penderita kehilangan penciuman dan rasa. Makanan yang disukai diharapkan memancing semangat untuk mencicipinya. 

Tentunya dengan mempertimbangkan tingkat bahaya pada makanannya juga ya. Tidak mungkin kan Anda mengiriminya bakso ekstra pedas saat sakit. Terkecuali jika penderita adalah orang tanpa gejala.Jangan lupakan protokol kesehatan saat Anda mengirim makanan dan hindari kontak langsung dengan penderita.

Berikan solusi yang pasti.

Memberikan saran untuk istirahat cukup sementara beban pekerjaan tidak dikurangi dan atau dihilangkan adalah hal yang percuma. Karena orang yang memiliki tanggung jawab besar tidak serta merta merasa bebas dari tanggung jawabnya ketika ia sakit. Yang ada, pikirannya melayang-layang memikirkan kondisi pekerjaannya. Rasa takut dipecat, dll. Belum lagi ada beberapa telepon masuk dari sana sini. Maka jika orang terdekat Anda, saudara, atau bawahan Anda sakit, maka berikan solusi yang pasti. Misal dengan menghandle pekerjaannya, atau memastikan bahwa selama dia sakit seluruh yang menjadi tanggungannya aman terkendali. Lakukan usaha untuk itu.

Biarkan ia istirahat

Beristirahat bukan hanya tubuhnya yang terbaring di tempat tidur. Akan tetapi biarkan ia beristirahat dari pikiran-pikiran yang membebaninya. Memberikan kesempatan dia istirahat tanpa menggangunya dengan telepon dan pesan pendek yang tidak terlalu penting akang sangat membantu imunnya kembali membaik. Jangan lupa ingatkan yang sakit untuk menonaktifkan media sosial sementara waktu agar ia lebih fokus pada kesehatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun