Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik.
3. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress.
Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB.Â
Bu Ditta juga memaparkan bahwa Penyebab WB yang pertama 'Mencoba hal baru dalam menulis' bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan. Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:
1) Beristirahat sejenak dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing
2) Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak.Â
4. Terlalu Perfeksionis
Dalam menulis sebaiknya kita percaya diri tanpa memikirkan benar atau salahnya. Maka dari itu salah satu solusi WB yaitu menulis bebas (free writing). Kondisi menulis ketika seorang penulis tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dan sebagainya.Â
Bu Ditta pun menyemangati dengan kalimat "Yuk dicoba menulis bebas untuk mengatasi WB. Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?"
Jadi, Ayo semangat menulis tambah beliau.Â
Di akhir kelas Bu Ditta sebagai Narasumber memberikan sebuah pepatah, sebagai berikut: