Mohon tunggu...
Gina Magfirah
Gina Magfirah Mohon Tunggu... Lainnya - Book Reviewer

Seorang polymath yang cinta novel kelas menengah (bukan kelas berat).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review "Animal Farm" [Ngeracun]

15 Oktober 2020   21:54 Diperbarui: 15 Oktober 2020   22:03 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap karakter binatang merepresentasikan karakter-karakter yang ada secara real saat dinamika Uni Soviet. Ada Squaler si babi yang bertugas sebagai juru bicara yang meyakinkan semua rakyat entah melalui kebohongan dan kejujuran, ada Boxer yang menjadi pengikut setia sang pemimpin dan bekerja secara sukarela untuk peternakan binatang (negara), 

ada Benjamin yang bersikap bodoamat dengan apapun yang terjadi, ada Muriel yang pintar tapi tidak terlalu berminat memikirkan 'perubahan'. Sehingga secara keseluruhan aku lebih suka dengan pengembangan karakter daripada plotnya sendiri di dalam novel.

Salah satu karakter yang membuatku sangat terkesan adalah Boxer, sang pengikut setia yang terlalu buta, yah atau mungkin polos. Bekerja pontang panting demi rakyat binatang, demi negara peternakan, namun pada akhirnya dibuang juga oleh negara saat enggak berguna lagi. 

'Pembuangan oleh negara' tentu saja masih relate dengan apa yang terjadi dari dulu sampai sekarang. Oke, masih ingat dengan Soekarno yang dilarang bertemu siapapun sampai akhir hayatnya? Atau mungkin Polisi Hoegeng yang dibungkam dengan cara diberhentikan jadi Kapolri? Mengingat Boxer hatiku jadi miris karena kepentingan memang selalu di atas apapun.

Sebenarnya novel ini secara umum bisa menggambarkan situasi bagian dunia lain, contohnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet yang keluar sebagai pemenang Perang Dunia II bisa diibaratkan sebagai Snowball dan Napoleon, sebuah manifestasi dualisme negara pemimpin dunia. 

Atau juga adu kepemimpinan antara Soekarno dan Sjahrir dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Walaupun enggak bisa dilihat secara satu persatu detail cerita, tapi ada banyak jenis cerita di berbagai belahan dunia yang representatif di ide cerita yang diusung George Orwell ini.

Jadi, kalau ingin menghayati sebenar-benarnya novel yang menggugah hati setiap umat manusia ini sudah seharusnya mencari tau versi aslinya dari cerita ini. Karena kalau tidak, maka ini hanya terlihat sebagai cerita fiksi belaka. Serius, at least it worked on me. Aku jadi lebih mengerti maksud dari kejadian-kejadian yang ada di novel, sekaligus ikut menerka-nerka untuk membandingkan kejadian nyata dengan versi fiksinya.

Titik pentingnya kenapa semua orang harus baca buku ini adalah karena SEJARAH. Semua orang harus mengerti sejarah. 

Siapa yang melahirkan sebuah dunia yang sekarang? 

Apa yang terjadi kalau tidak ada perang a,b,c di masa lampau? 

Mengapa semua ini terjadi dan bagaimana agar tidak mengulanginya lagi di masa mendatang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun