Mohon tunggu...
Gina Arisandi
Gina Arisandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

-Life Must Go On-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Posisi Publik Relation Saat Ini

7 Februari 2022   22:32 Diperbarui: 7 Februari 2022   22:47 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpang siurnya pemberitaan yang beredar terkait sebuah perusahaan atau instansi saat ini diduga karena tidak adanya campur tangan praktisi Public Relation. Hal ini diperkuat dengan beredarnya berbagai kabar tentang sebuah perusahaan atau instansi yang mengandung unsur provokasi. 

Dimana hal ini akan mengakibatkan reputasi sebuah perusahaan atau instansi menjadi menurun. Urgensi hal terkait perlu penanganan serius dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dalam mempertahankan reputasi. Penanganan urgensi tersebut dengan dibentuknya praktisi yang berkompeten dibidangnya. 

Public Relation atau yang biasa disebut dengan Hubungan Masyarakat (Humas) merupakan aktivitas kehumasan yang berbentuk komunikasi dua arah yang bertujuan untuk menjalin hubungan baik dan menjalin networking. 

Praktisi Public Relation memiliki ruang lingkup tersendiri, ruang lingkup ini mencakup hal-hal apa saja yang akan dilaksanakan serta menjadi sasaran dari aktivitas Public Relations. 

Ruang lingkup Public Relation mencakup pihak Internal yaitu orang-orang yang bergiat dan menjadi bagian dari perusahaan atau organisasi tersebut dan pihak Eksternal yaitu orang-orang yang berada diluar perusahaan atau organisasi yang mempunyai kaitan dan kepentingan dengan perusahaan tersebut.

Seorang praktisi Public Relation bukan hanya saja berperan dalam menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal. Namun, juga dapat menjalin hubungan baik antara pihak Internal yang berada dalam sebuah perusahaan yang dikelolanya. 

Sebenarnya, Public Relation tidak terkait langsung dengan praktek bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan atau instansi. 

Namun, praktisi Public Relation adalah penanggung jawab atas keseluruhan aktivitas kehumasan yang tugasnya  berhadapan langsung dengan pihak Eksternal dan pihak Internal perusahaan atau instansi. 

Lebih jauh lagi, dalam beberapa perusahaan praktisi Public Relation diberi julukan yang berbeda-beda, baik dalam aktivitas pelaksanaan disebuah organisasi ataupun perusahaan. 

Nama-nama tersebut seperti Corporate Communication, Corporate Relations, Public Affairs, dll. Namun, banyak stereotipe dari aktivitas-aktivitas tersebut yang berkembang dimasyarakat awam bahwa secara umum masyarakat masih belum mengetahui bahwa pentingnya praktisi Public Relation dalam sebuah perusahaan atau instansi.

Realitas yang terjadi pada saat ini, sudah seharusnya dunia mengetahui lebih dalam mengenai kerjanya seorang praktisi Public Relation yang sebenarnya. 

Selama ini masyarakat hanya mengetahui kinerja praktisi Public Relation hanya sebatas berbicara di depan media sepanjang waktu. Namun, yang lebih penting dibalik hal tersebut masyarakat tidak megetahui polemik yang sebenarnya dihadapi praktisi Public Relation seperti tanggung jawab dalam menjaga reputasi perusahaan serta mem-branding perusahaan yang dikelolanya. 

Segala aktivitas yang dilakukan oleh praktisi Public Relation bertujuan untuk membangun reputasi positif sebuah perusahaan atau instansi. 

Dalam hal ini dapat berupa update kinerja perusahaan, dan program Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini tentunya sah-sah sah saja karena  itu semua bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan reputasi  perusahaan.

Saat ini, posisi praktisi Public Relation sebagai tonggak dalam segala bidang di perusahaan atau instansi. Terlebih lagi ketika perusahaan atau instansi sedang menghadapi tantangan besar untuk bisa memperbaiki dan mengelola reputasi perusahaan baik secara internal maupun eksternal. 

Komunikasi yang terjalin antara Public Relation dengan pihak internal akan memberikan dampak kualitas iklim organisasi yang secara langsung dapat menigkatkan kualitas kinerja karyawan yang membaik. Bagi suatu perusahaan reputasi merupakan aset yang paling utama. 

Oleh karena itu segala strategi digunakan untuk membangun, menjaga serta menumbuh kembangkannya. Reputasi terbentuk berdasarkan pengetahuan serta baik atau buruknya sebuah informasi yang diterima oleh masyarakat tentang perusahaan atau instansi.

Nah, pertanyaannya sekarang, sebarapa pentingkah peran praktisi Public Relation dalam membangun reputasi perusahaan? Apakah praktisi Public Relation sudah menjalankan perannya sebaik mungkin?

Pada dasarnya tugas praktisi Internal Public Relation adalah menyediakan, membina dan membangun  hubungan antara organisasi dan karyawan-karyawan melalui saluran komunikasi. 

Biasanya Internal Public Relation berhubungan dengan kepentingan internal perusahaan seperti membuat newsletter, housejournal, dan dokumentasi acara perusahaan. Sedangkan peran eksternal praktisi. 

Public Relation adalah membina hubungan baik dengan stakeholder seperti media, pemerintah, dan juga para investor. Opini ini berdampak pada image internal praktisi Public Relation yang dianggap hanya seperti anak tiri dalam sebuah perusahaan atau instansi. 

Secara garis besar, kemampuan yang harus dimiliki oleh praktisi Public Relation adalah kemampuan menulis, riset, merencanakan, mengorganisasikam serta kemampuan menganalisis dan memecahkan persoalan secara kreatif. 

Tentunya keahlian dalam persuasi dan negosiasi juga sangat dibutuhkan oleh seorang praktisi Public Relation, kemampuan-kemampuan ini dapat membangun tim Public Relation yang kuat dalam perusahaan atau instansi.

Seorang praktisi Public Relation harus cepat tanggap dalam situasi apapun, terlebih ketika perusahaannya sedang terkena krisis atau penurunan reputasi akibat isu yang sedang berkembang di masyarakat. Apabila suatu perusahaan atau instansi sedang di terpa isu miring dan krisis maka praktisi Public Relation akan melakukan langkah awal yang mana nantinya membentuk tim krisis. 

Tim krisis ini nantinya akan mengidentifikasi masalah atau isu yang berkembang dari awal masalah tersebut muncul diranah publik. 

Nah, biasanya kendala yang muncul yaitu tidak semua perusahaan atau instansi yang memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang kehumasan. Hal ini yang nantinya akan berakibat buruk ketika terjadinya penurunan reputasi atau isu negatif yang berkembang dimasyarakat. Terkadang tidak semua tim krisis yang dibentuk perusahaan dapat menyelesaikan masalah ini. 

Oleh karena itu sudah selayaknya seorang praktisi Publis Relation harus mempunyai kemampuan dalam bidang  kehumasan atau setidaknya berasal dari ranah komunikasi. 

Dengan reputasi perusahaan yang positif akan berdampak langsung pada semua lini perusahaan, serta perusahaan akan mudah menarik  sumber daya manusia yang berkualitas.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun