3. Belajarlah dari kesalahan yang sama ini, lalu cermati apa saja yang menyebabkan kesalahan itu dan  pelajaran yang bisa diambil dari kesalahan itu agar tidak terulang kesalahan yang sama di kemudian hari . Sebagaimana contoh ke lima, pelajarannya adalah jangan tergiur keuntungan yang cepat dan jumlahnya lumayan, hal itu sesuatu yang melawan proses alamiah. Mungkin ada yang berfikir begini"ah nanti aku ikut investasi ini ,kalau sudah untuk lumayan, aku akan berhenti dari sistem investasi ini",demikian maunya, pada kenyataan setelah mendapatkan kembalian balik modal, rasa terus ingin bermain investasi itu tidak kunjung usai sampai akhirnya uang kita raib bersama dengan raibnya  perusahaan itu .
Poin no 3 ini adalah poin penting,itulah sebabnya kita selalu dianjurkan untuk selalu mengevaluasi diri terus menerus, memastikan selalu hari demi hari kita selalu meningkat kualitas diri kita.Manusia adalah tempatnya kesalahan , atau dalam bahasa lainnya, kesalahan itu adalah hal yang manusiawi .Namun sebaik-baiknya orang yang salah adalah orang yang terus mengevaluasi dirinya, menyesal dengan kesungguhan, dan bertekad untuk tidak mengulang kesalahan itu
Sebelum saya akhiri tulisan ini, kembali saya bercerita tentang lupanya mengambil kunci motor tadi. Saya berfikir, kalau hilangnya kunci motor karena ditinggalin sedemikian membuat saya risau, harusnya saya lebih risau lagi bila yang hilang itu adalah kunci keimanan dalam diri saya. Saya merasa bahwa hikmah dari lupa ambil kunci itu salah satunya  adalah ajakan untuk selalu membawa kunci yang penting dalam hidup kita yakni kunci keimanan. Dimanapun, kapanpun, mengerjakan apapun selalu pegang kunci iman ini, jangan sampai kunci iman ini ditinggal,agar dengan itu kita bisa mengendarai kehidupan kita dengan selamat sampai kita berjumpa dengan Sang Pencipta kita. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H