Mohon tunggu...
gilrandi adp
gilrandi adp Mohon Tunggu... Guru - Tergerak untuk belajar menulis dan berbagi melalui tulisan

twitter: @gilrandynho gerakan perubahan diri/revolusi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanti Respon Langsung dari Pak Pdt Aswin

14 Agustus 2020   02:35 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:24 3922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti Respon Langsung dari Pak Pdt Aswin. | bethany.or.id

Teka-teki keberadaan Pdt Aswin Tanuseputra dan tempat persemayaman jenazah Pdt Abraham Alex Tanuseputra  menjadi isu yang ramai dibicarakan setelah disinggung oleh Dahlan Iskan (DI). Dalan tulisannya yang berjudul Alex Susul Leonard, DI memang menyinggung ketidakhadiran Pdt Aswin dan tempat persemayaman akhir Pdt Alex. (sumber)

DI yang memang sejak awal mengikuti dan menulis konflik di tubuh Gereja Bethany tentu sangat terusik dengan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi waktu upacara pelepasan jenazah Pdt Alex. Tulisan DI yang saat ini sedang viral ini seakan menyiratkan bahwa bara konflik di tubuh Bethany masih menyala.

Baca juga: Siapa yang Harus Bertobat, Pdt?

Kegelisahan  yang dirasakan dan ditulis DI ini memantik gelombang penasaran yang besar, dan menjadikan isu ini sebagai isu nasional. Tulisan DI ini juga mendorong banyak pihak mulai berani bersuara terkait kematian Pdt Alex. Setelah muncul gelombang penasaran, muncullah tulisan yang mencoba menjawab kegelisahan banyak orang tentang keberadaan Pdt Aswin dan larangan Gereja Bethany sebagai tempat persemayaman Pdt Alex.

Adalah seorang Hans Eward Hehakaya (nama akun kompasiana) yang menulis tentang keberadaan Pdt Aswin saat ini dan alasan mengapa Gereja Bethany dilarang sebagai tempat pesemayaman Pdt Alex. Dalam tulisannya yang berjudul RIP Om Alex yang juga ditulis di Kompasiana. Hans Eward Hehakaya menerangkan bahwa ketidakmunculan Pdt Aswin dikarena sedang menjani isolasi mandiri.

Saya datang kesana karena mendengar beliau isolasi mandiri, karena  pagi harinya hadir di rapat gereja dimana salah satu pesertanya terindikasi positif Covid 19. Sehingga sesuai protokol, beliau harus melakukan isolasi mandiri dan tidak mungkin hadir untuk melayat. (Sumber)

Penulis yang juga mengaku kenal dekat dengan keluarga Pdt Alex ini juga menegaskan bahwa covid-19 menjadi alasan dilarangnya Gereja Bethany sebagai tempat persemayaman Pdt Alex. 

"Apakah mereka paham, di saat Pandemi ini jika disemayamkan di gereja Bethany sudah pasti pihak yang melayat akan banyak dan sulit dibatasi. Apalagi lokasi ke 2 gereja tersebut yang berada di tengah wilayah pemukiman padat penduduk selama ini patuh untuk tidak mengadakan kegiatan ibadah selama 5 bulan". (Sumber)

Hans bahkan menyinggung orang-orang yang menilai Pdt Aswin sebagai anak durhaka adalah  Yudas-Yudas yang menginginkan perpecahan dan sengaja menjatuhkan Pdt Aswin. Hans menyakini bahwa tidak ada masalah diantara Pdt Alex dan Pdt Aswin yang perlu diresahkan saat ini. 

Baca juga: Ahok atau Pdt yang Harus Bertobat?

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa Pdt Aswin tidak muncul dan menyampaikan sendiri melalui video call? Apakah Pdt Aswin saat  ini dalam kondisi yang sangat buruk sehingga video call pun tidak bisa? Kita berdoa dan berharap semoga Pdt Aswin saat ini dalam kondisi yang sehat-sehat saja.

Kita juga berdoa semoga keterangan yang diberikan bung Hans adalah keterangan yang jujur. Sebagai salah satu jemaat yang bergereja di Bethany, saya berharap kematian Pdt Alex membawa kesatuan di keluarga besar Bethany. Kematian Pdt Alex seharusnya dapat menjadi momentum untuk membersihkan masalah-masalah atau kotoran-kotoran yang ada didalam tubuh keluarga Bethany.

Baca juga: Ada Apa dengan Pencabutan Kuasa Pdt.Mh Hosea?

Dalam masa akhir hidupnya, Pdt Alex banyak mengakui kesalahan dan dosa yang dia telah lakukan selama memimpin Bethany. Beberapa anak rohani dan orang-orang yang ada didekat Pdt Alex menjadi saksi akan hala ini. Mereka mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah gathering keluarga Bethany yang dilakukan secara online oleh beberapa orang yang merasa tersentuh dengan pelayanan Bethany. 


Di tengah polemik yang semakin ramai dibicarakan saat ini, kita perlu sebuah KETERBUKAAN bukan PENCINTRAAN!. Sebagai bagian dari keluarga besar Bethany kami sungguh merindukan kebesaran hati Pdt Aswin untuk muncul dan menyuarakan isi hati. Syukur-syukur apabila Pdt Aswin berani melakukan apa yang dilakukan Pdt Alex di masa akhir hidupnya.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. ( 1 Yohanes 1 : 9)

Sebagai penutup saya ingin bertanya apakah bapak Hans EdwinHehakaya adalah Hans Edward Hehakaya, S.H.,M.H yang merupakan kuasa hukum Gereja Bethany waktu menghadapi sengketa?? Apakah bapak juga menjadi kuasa hukum dari Pdt Aswin saat ini??  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun