Mohon tunggu...
Gilbeth Pramana Saputra
Gilbeth Pramana Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang penggiat membaca buku-buku. Rutinitas dikerjakan adalah mencari setiap makna di balik keindahan misteri semesta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menutup Blind Spot: Kontribusi Parachurch bagi Gereja Lokal

4 September 2024   16:26 Diperbarui: 6 September 2024   19:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kontribusi Kedua: Memperlengkapi Jemaat Menjadi Pekerja Kristus Untuk Memuridkan Jemaat Seorang demi Seorang

Tiga murid Paulus yaitu Timotius, Titus dan Filemon menjadi pemimpin-pemimpin Gereja, mereka yang meneruskan estafet pemberitaan kabar baik. Hal ini tidak luput dari konsentrasi penuh Paulus memuridkan mereka bertiga secara intens. Pendekatan Paulus melayani murid-muridnya sangat tergambarkan di 1Tesalonika 2:1-12. Cara Paulus melayani Jemaat Tesalonika diceritakan seperti seorang Ibu dan Ayah yang memberikan penyerahan diri untuk memperhatikan dan menguatkan kerohanian Jemaat satu per satu. Ia mengatakan bahwa Paulus dan kawan sepelayanannya yakni Timotius dan Silwanus tidak hanya membagikan Injil sebagai berita saja kepada Jemaat, bahkan kehidupan mereka bertiga pun dicurahkan. Kehidupan yang dicurahkan ini dittunjukan di ayat 9 bahwa Paulus dan tim bekerja siang dan malam supaya tidak menjadi beban bagi Jemaat Tesalonika. Tidak heran jika Timotius turut terlibat dalam pelayanan penggembalaan karena di balik itu terdapat jerih payah Paulus menolong kerohanian jiwa-jiwa secara one by one. Leroi Eims mengatakan pelayanan pelipatgandaan tidak timbul dari pelayanan massal. Harus ada waktu khusus memberi perhatian rohani secara individu untuk menghasilkan pekerja yang melipatganda[11]. Yesus melipatganda tidak secara massal melainkan memberi fokus hanya kepada dua belas murid saja walaupun dijelaskan di Injil-injil bahwa Ia juga mempunyai tujuh puluh murid. Melalui dua belas murid (Mat 28:19), terjadi pelipatgandaan hingga seratus dua puluh orang (Kis. 1:15), kemudian tiga ribu (Kis. 2:41) sampai lima ribu jiwa (Kis. 4:4). Pendekatan pelayanan Parachurch, khususnya dalam bidang pemuridan menekankan pemuridan secara pribadi sehingga dapat mengamati pertumbuhan rohani dengan detail. Inilah yang berpotensi menjadi blindspot Gereja, kadang luput memberi perhatian detail kepada Jemaat dan mempersiapkan serta memperlengkapi pekerja-pekerja baru secara individu karena kesibukan pelayanan yang lain dan banyaknya kuantitas Jemaat. Tim hamba Tuhan dan hirarki Gereja lokal pun terbatas. Kehadiran Parachurch menolong Gereja lokal untuk memuridkan, mempersiapkan pekerja-pekerja Kristus untuk siap dipakai baik untuk pelayanan internal Gereja lokal maupun pelayanan lapangan untuk melipatganda lagi. 

Sewaktu saya melayani di sebuah Gereja di Sidoarjo. Gereja tersebut telah menjalin kerja sama dengan Perkantas. Sebagai hamba Tuhan yang melayani, kontribusi Parachurch ini bagi Gereja tersebut sangatlah berarti bagi Jemaat karena kehadiran Perkantas dapat menutup blind spot pelayanan kami yang diakibatkan kesibukan dengan pelayanan lain dan sumber daya manusia yang yang terbatas. Parachurch ini membantu melatih Jemaat Gereja ini selama beberapa pertemuan untuk terlibat memuridkan pemuda-pemudi melalui KTB (kelompok tumbuh bersama). Pemuridan yang diterapkan berbasis kelompok kecil yang berisi tiga sampai empat orang sehingga para mentor dapat memerhatikan secara detail pertumbuhan pemuda-pemudi yang dimuridkan. Bersyukur melalui pelayanan Parachurch tersebut, hasilnya adalah anak pemudi yang dimuridkan semakin diteguhkan untuk menjadi hamba Tuhan secara penuh waktu dan beberapa kakak-kakak pemudanya yang telah dimuridkan dalam KTB juga kembali memuridkan adik-adik mereka yang masih di kelas tunas remaja.

 

KESIMPULAN

Seberapa pentingkah Parachurch bagi Gereja dalam membangun Iman Jemaat? Sangat penting! Kehadiran Parachurch menutup blindspot Gereja lokal supaya Jemaat sendiri tidak terlantar. Bercermin dari dua kontribusi di atas, natur parachurch adalah Gereja itu sendiri yang dipanggil Allah untuk melaksanakan panggilan khusus di luar Gereja lokal untuk menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang dan memperlengkapi Jemaat menjadi pekerja Kristus yang melipatganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun