Mohon tunggu...
Gilang Setiawan
Gilang Setiawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Aku Elang

Elang Tidak Pernah Takut Terbang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Tersembunyi di Balik Nama Cisewu

22 April 2020   17:40 Diperbarui: 22 April 2020   17:43 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena tempat ini sering dipakai berkumpul maka kemudian tempat ini sering disebut Cisamak, yang sampai saat ini daerah tersebut masih dikenal dengan sebutan Cisamak.

Sementara untuk para jawara, selama berlangsungnya musyawarah bertugas mengamankan para peserta musyawarah yang dilakukan secara bergiliran atau piket (kampuny piket sekarang, letaknya tidak jauh dari Cisamak), dan Panenjoan ( memantau), yang saat ini menjadi sebuah nama tempat di sebalah Utara kampung piket dan Cisamak.

Sumber: Instagram @cisewubangett
Sumber: Instagram @cisewubangett

Sementara asal-usul istilah nama Cisewu sendiri berasal dari dua istilah yaitu "Ci" yang berarti air, dan "Sewu" yang berarti Seribu. Nama Cisewu ini dirumuskan olah para dalem kaum terkait dengan kesejahteraan air yang ada di daerah Ciangsara yang pada saat itu. 

Daerah ini sempat akan dibangun menjadi pembangkit listrik tenaga air. Terkait hal ini pemerintah Belanda dan para dalem kaum telah membuat patok-patok untuk rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air, maupun untuk pengairan dan pembangunan jalan suhunan.

Istilah jalan suhunan (jalan diatas atap rumah) sudah mulai dirintis sampai saat ini oleh seorang dosen dari Universitas Padjajaran bernama Dr.H. Gunawan Undang, M.Si., melalui konsepnya yang dikenal dengan "Jamparing". Yang diprediksi akan menjadi akses penghubung Cisewu dan daerah perkotaan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun