Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kelangkaan BBM Swasta, Suatu Kebetulan atau Regulasi yang Dimonopoli?

2 Februari 2025   21:41 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Dede Leni Mardianti (tempo)

Seperti yang diketahui bahwa pamor bahan bakar swasta semakin banyak dilirik oleh sebagian masyarakat. Mungkin saja pemerintah sengaja mempersulit untuk menaikkan pamor Pertamina yang menurun. Karena dengan langkanya BBM swasta ini, tentu satu-satunya pilihan adalah kembali ke Pertamina daripada harus menghabiskan waktu lagi ke cabang swasta lain yang belum jelas stoknya.

Tentu hal ini memang sebatas teori gila tanpa bukti kuat. Tapi, jika dipikir-pikir kembali hal ini masih masuk akal mengingat kondisi pemerintahan yang lebih sering memberi kebijakan atau regulasi tak masuk akal dan seringkali merugikan masyarakat bawah.

Saya juga ingat beberapa tahun ke belakang SPBU Vivo pernah memberi harga lebih murah untuk RON 90 yang setara Pertalite. Ternyata tak lama setelah itu Vivo menaikkan harganya yang lebih tinggi dari yang dijual di Pertamina. Teori lain menyebutkan bahwa pemerintah tidak mengizinkan SPBU swasta memiliki harga lebih murah dibanding yang mereka kelola sendiri.

REGULASI DAN KUALITAS YANG HARUS MASUK AKAL

Sebenarnya masyarakat pun tidak akan berkomentar jelek atas sebuah regulasi yang ditetapkan pemerintah, dengan catatan bahwa regulasi yang dibuat harus sejalan dan masuk akal dalam kehidupan warganya. 

Kalaupun memang masyarakat terpaksa beralih ke Pertamina yang sebelumnya dari swasta, tolong juga diimbangi dengan kualitas yang tak kalah baik. Jika selama ini swasta lebih laku dengan harga yang mahal, itu artinya masyarakat lebih memilih kualitas baik dari segi bahan bakarnya sendiri, pelayanan pegawai, dan fasilitas yang didapat.

Image by Cakra Motor
Image by Cakra Motor

No offense, tapi dua tahun ke belakang menggunakan BBM swasta benar-benar terasa berbeda dari berbagai aspek meski harus menyisihkan beberapa ratus rupiah per liternya. Jika pembaca pun sebelumnya menggunakan BBM dari swasta, pasti bisa juga merasakannya. Tak heran, banyak juga yang kecewa saat BBM swasta ini jadi langka mendadak.

Harapan untuk ke depannya pemerintah bisa memberikan kualitas yang lebih baik bagi bahan bakar Pertamina ini agar tak kalah saing dengan kompetitor swasta. Dan semoga juga apapun alasannya, SPBU swasta bisa segera beroperasi seperti semula.

Kalau menurut Kompasianer bagaimana? Apa tanggapan kalian mengenai kelangkaan BBM ini? Apakah kebetulan atau menjadi sebuah regulasi yang dimonopoli? Yuk kita sharing juga di kolom komentar.

Akhir kata, terima kasih sudah menyempatkan singgah. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2025-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun