Seperti yang dijelaskan di awal bahwa film Under Parallel Skies merupakan hasil kolaborasi dari aktor dan aktrisnya yang berasal dari Thailand dan Filipina. Tentu saja percakapan di dua karakter utama ini tidak bisa menggunakan bahasa asli, melainkan harus dengan bahasa inggris. Sebagai orang Asia, speaking antara Parin dan Iris sangat mudah dimengerti bahkan jikapun tanpa menggunakan terjemahan. Hal ini menjadi poin plus bagi penontonnya yang ingin melatih kemampuan listening.
Meski memang didominasi Bahasa Inggris, beberapa kali juga mereka menggunakan bahasa negaranya masing-masing saat berkomunikasi dengan orang yang memang dari negaranya. Seperti Parin bersama ayah dan ibunya, juga Iris dengan rekan kerjanya yang berasal dari Filipina.
Karena keduanya tidak mengerti bahasa lawan bicara, tentu Parin dan Iris saling mengajarkan bahasa mereka masing-masing meski secara sederhana dan masih dasar. Hal ini jadi sangat menarik karena sebagai penonton kita bisa mempelajarinya meski secara tak langsung.
Latar tempat yang mengambil Negara Hongkong menjadi ikon tersendiri di film ini. Beberapa tempat dan spot wisata cukup ditonjolkan meski tidak sepanjang film. Sebagai penonton, saya pun jadi sedikit tahu beberapa kebudayaan Hongkong yang diangkat di dalam cerita.
CERITA MANIS MESKI TAK SPESIAL
Kita berlanjut lagi dengan perjalanan Iris dan Parin. Keduanya memutuskan untuk tinggal bersama sambil merintis usaha kafenya. Sampai di titik ini hubungan keduanya masih mengambang sebatas teman, meski sudah terlihat bahwa kedekatan mereka sebenarnya sudah saling suka satu sama lain.
Dan tentu saja bukan film romansa namanya jika kedua tokoh tidak jadian dan menjalin hubungan. A little bit spoiler bahwa Iris dan Parin pun akhirnya bisa menyatakan perasaan masing-masing dan menjadi sepasang kekasih.
Sebenarnya formula yang digunakan dalam film ini masih cukup pasaran dengan pola kenalan-pendekatan-jadian. Tidak begitu spesial memang, namun eksekusinya cukup oke hingga tetap meninggalkan kesan manis bagi penonton. Chemistry antara Win dan Janella pun cukup kuat meski keduanya berasal dari negara yang berbeda.
Cerita manis ini pun berlanjut, menjadikan keduanya sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Menghabiskan waktu berdua setiap hari, hingga ada satu rahasia pahit yang masih disembunyikan.
CUKUP TERTEBAK, NAMUN TETAP MENYAYAT HATI
Under Parallel Skies memberikan alur yang sebenarnya mudah tertebak, terutama bagi penonton yang terbiasa menyaksikan cerita romansa. Pada awalnya saya memang merasa cerita jadi flat karena tebakan saya benar. Tapi ternyata eksekusi yang diberikan masih cukup apik dengan tetap memberi kesan yang pedih dan menyayat hati. Ya meskipun di satu sisi belum sampai membuat saya menangis.