Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Under Parallel Skies", Cinta Dua Negara yang Manis dan Menyayat Hati

18 Januari 2025   08:56 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:56 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar dua bulan lalu saya membuat sebuah ulasan dari satu serial yang tayang di aplikasi VIU, di mana di dalamnya merupakan hasil kolaborasi dari 3 negara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Korea Selatan. Berjudul Secret Ingredient, serial ini berhasil menarik perhatian saya karena bisa menggabungkan ketiga negara ini menjadi satu cerita yang manis dengan tema memasak yang kental.

Kali ini saya menemukan kembali cerita serupa hasil kolaborasi 2 negara. Kali ini berasal dari negara Filipina dan Thailand berjudul Under Parallel Skies. Film ini tayang di Filipina pada April 2024 lalu, yang kemudian menyusul tayang di bioskop Indonesia beberapa bulan setelahnya.

Film ini dibintangi oleh aktor papan atas Thailand Win Metawin dan aktris cantik Janella Salvador sebagai pemeran utama dengan tema cerita romansa antar dua orang asing yang berbeda kewarganegaraan.

Film ini akhirnya rilis secara daring di Netflix beberapa bulan lalu. Karena penasaran akhirnya saya mencoba menonton dan mengulasnya pada tulisan ini. Yuk, kita simak sama-sama!

SINOPSIS

Mengisahkan tentang Parin (Win Metawin) yang sedang dalam perjalanan ke Hongkong untuk mencari ibunya yang telah lama hilang. Ia menginap di salah satu hotel di mana tempat Iris (Janella Salvador) bekerja. Hubungan keduanya semula sebatas karyawan-tamu saja. Namun, Iris memang dipercaya untuk menjadi orang kepercayaan Parin. Mengingat juga Parin adalah anak pengusaha kaya asal Thailand yang harus diperlakukan secara istimewa.

Iris dan Parin (image by Cinemagz)
Iris dan Parin (image by Cinemagz)

Masa perkenalan yang sebenarnya standar ini membawa hubungan keduanya semakin dekat, apalagi ketika Iris menjadi seorang tour guide bagi Parin untuk berkeliling dan berjalan-jalan sekitar Hongkong.

Iris digambarkan sebagai orang ceria yang siap membantu Parin apapun itu. Sedangkan Parin sendiri melekat pada karakter old money yang tampaknya bisa membeli segalanya dengan uang.

Meski memang pada 30 menit awal belum ada yang istimewa, namun selanjutnya kedekatan kedua karakter ini semakin terlihat yang sedikit membuat baper. Hal ini semakin terlihat ketika Parin menemukan petunjuk keberadaan ibunya, dan Iris selalu bersedia menemani meskipun jarak yang ditempuh cukup jauh bahkan harus menggunakan perahu.

Hubungan yang sebelumnya hanya sebatas orang asing, lalu menjadi teman, kemudian mulai menyimpan rasa satu sama lain. Hal ini diperkuat ketika keduanya ingin memulai sebuah bisnis baru di bidang kuliner yang mengharuskan untuk tinggal dalam satu rumah yang sama.

PERPADUAN FILIPINA, THAILAND, HINGGA HONGKONG

Seperti yang dijelaskan di awal bahwa film Under Parallel Skies merupakan hasil kolaborasi dari aktor dan aktrisnya yang berasal dari Thailand dan Filipina. Tentu saja percakapan di dua karakter utama ini tidak bisa menggunakan bahasa asli, melainkan harus dengan bahasa inggris. Sebagai orang Asia, speaking antara Parin dan Iris sangat mudah dimengerti bahkan jikapun tanpa menggunakan terjemahan. Hal ini menjadi poin plus bagi penontonnya yang ingin melatih kemampuan listening.

Image by Sinegang.ph 
Image by Sinegang.ph 

Meski memang didominasi Bahasa Inggris, beberapa kali juga mereka menggunakan bahasa negaranya masing-masing saat berkomunikasi dengan orang yang memang dari negaranya. Seperti Parin bersama ayah dan ibunya, juga Iris dengan rekan kerjanya yang berasal dari Filipina.

Karena keduanya tidak mengerti bahasa lawan bicara, tentu Parin dan Iris saling mengajarkan bahasa mereka masing-masing meski secara sederhana dan masih dasar. Hal ini jadi sangat menarik karena sebagai penonton kita bisa mempelajarinya meski secara tak langsung.

Latar tempat yang mengambil Negara Hongkong menjadi ikon tersendiri di film ini. Beberapa tempat dan spot wisata cukup ditonjolkan meski tidak sepanjang film. Sebagai penonton, saya pun jadi sedikit tahu beberapa kebudayaan Hongkong yang diangkat di dalam cerita.

CERITA MANIS MESKI TAK SPESIAL

Kita berlanjut lagi dengan perjalanan Iris dan Parin. Keduanya memutuskan untuk tinggal bersama sambil merintis usaha kafenya. Sampai di titik ini hubungan keduanya masih mengambang sebatas teman, meski sudah terlihat bahwa kedekatan mereka sebenarnya sudah saling suka satu sama lain.

Image by Klook
Image by Klook

Dan tentu saja bukan film romansa namanya jika kedua tokoh tidak jadian dan menjalin hubungan. A little bit spoiler bahwa Iris dan Parin pun akhirnya bisa menyatakan perasaan masing-masing dan menjadi sepasang kekasih.

Sebenarnya formula yang digunakan dalam film ini masih cukup pasaran dengan pola kenalan-pendekatan-jadian. Tidak begitu spesial memang, namun eksekusinya cukup oke hingga tetap meninggalkan kesan manis bagi penonton. Chemistry antara Win dan Janella pun cukup kuat meski keduanya berasal dari negara yang berbeda.

Cerita manis ini pun berlanjut, menjadikan keduanya sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Menghabiskan waktu berdua setiap hari, hingga ada satu rahasia pahit yang masih disembunyikan.

CUKUP TERTEBAK, NAMUN TETAP MENYAYAT HATI

Under Parallel Skies memberikan alur yang sebenarnya mudah tertebak, terutama bagi penonton yang terbiasa menyaksikan cerita romansa. Pada awalnya saya memang merasa cerita jadi flat karena tebakan saya benar. Tapi ternyata eksekusi yang diberikan masih cukup apik dengan tetap memberi kesan yang pedih dan menyayat hati. Ya meskipun di satu sisi belum sampai membuat saya menangis.

Akan ada beberapa flashback yang tidak diceritakan pada beberapa scene awal yang membuat saya sebagai penonton berkata, oh ternyata begini ya. Di sinilah pembuktian bahwa tidak ada cerita sempurna. Meski Parin dan Iris mencintai satu sama lain, tetap ada hal yang mesti mereka korbankan.

Karakter Iris dan Parin belum sampai membuat ikon baru dalam dunia romansa perfilman. Tapi kisah mereka masih tetap layak untuk diikuti, terutama bagi kalian yang memang suka dengan tema cerita manis namun pahit ini.

Image by High on Films
Image by High on Films

Film ini mendapat skor IMDb sebesar 5.6/10 sampai dengan tulisan ini dibuat. Sementara itu saya pribadi memberi nilai cukup 6.5/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.

Nilai ini tentu berdasarkan subjektif yang akan berbeda dengan orang-orang. Jika Kompasianer ingin tahu lebih lanjut cerita mereka, bisa langsung saksikan di Netflix dan memberi penilaian sendiri.

Akhir kata, sekian ulasan yang bisa saya buat di sini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2025-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun