La Palma merupakan sebuah pulau di negara Spanyol yang berada di Kepulauan Canary. Pulau ini memang menjadi salah satu destinasi bagi para wisatawan karena keindahan alamnya. Meski begitu, ada hal yang mesti diwaspadai di sana karena terdapat gunung api aktif yang bisa erupsi seperti tahun 2021 lalu.
Pulau La Palma kemudian dijadikan sebuah mini series berdurasi 4 episode yang jadi original Netflix yang rilis di 12 Desember 2024 lalu. Berjudul sama, La Palma, serial dari Norwegia ini mengangkat tema bencana alam, terutama perihal letusan gunung berapi yang memang aktif di sana.
Karena episodenya sangat dikit dan masuk ke top 10 serial di Netflix, maka saya mencoba menontonnya dengan durasi per-episode sekitar 45-50 menit. Di tulisan ini pula saya mencoba mengulasnya agar bisa jadi pertimbangan pada pembaca yang sedang mencari tontonan, terutama di platform Netflix. Yuk, langsung simak di sini.
SINOPSIS
Sebuah keluarga beranggotakan 4 orang datang dari Norwegia untuk berlibur ke Pulau La Palma, Spanyol untuk merayakan liburan natal. Mereka adalah Jennifer (ibu), Fredik (ayah), Sara (anak 1), dan Tobias (anak 2). Semula semua baik-baik saja layaknya liburan keluarga pada umumnya, tanpa mereka tahu bahwa ada bahaya yang mengancam.
Masih di Pulau La Palma, ada Marie dan Haukur yang jadi ahli geologi yang kebetulan sedang meneliti retakan di sekitar gunung berapi. Mereka membuat spekulasi awal bahwa ada terjadi pergeseran tanah di permukaan yang akan menyebabkan bencana. Bahkan selain erupsi dari gunung berapi, ada ancaman tsunami yang akan menyerang pulau.
Hal ini tentu tak bisa dibiarkan. Keduanya mendatangi Alvaro, atasan mereka. Hal pertama yang penting dilakukan adalah mengevakuasi orang-orang dari Pulau La Palma, namun Alvaro tidak setuju karena belum ada bukti kuat bahwa erupsi terjadi, terlebih tsunami yang akan ikut menyusul.
Di sinilah dimulai perdebatan antara mempercayai Marie dan Haukur atau justru bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
Di episode pertamanya, La Palma masih memperkenalkan karakter dan latar cerita. Di episode 2 lah mulai terjadi hal-hal yang mengancam pulau dan seisinya.
BENCANA YANG MULAI TERJADI
Analisa Marie dan Haukur ternyata benar adanya. Hal pertama yang terjadi adalah munculnya gas di sekitar gunung berapi yang bisa menganggu pernapasan. Bahkan gara-gara hal ini juga keduanya pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Tidak sampai sana saja. Gempa kecil mulai terjadi yang menjadi tanda awal untuk erupsi gunung berapi. Cukup menegangkan karena orang-orang mulai panik, terlebih keberangkatan pesawat di sana terpaksa ditunda padahal ada pesawat yang sudah lepas landas.
Di sinilah Alvaro dan tim mulai percaya dan menyusun rencana untuk melakukan evakuasi. Masalahnya evakuasi tidak bisa semudah itu dilakukan karena membutuhkan persetujuan pemerintah, serta akan menimbulkan kepanikan bagi warganya.
Di episode 2 hingga 4 inilah satu persatu bencana akan terjadi menyerang Pulau La Palma. Survival para pemeran utamanya sangat diuji di sini agar bisa selamat.
KISAH NYATA YANG PERNAH TERJADI
Latar cerita memang berada di tahun 2024, namun cerita ini sedikit mengambil dari kisah meletusnya gunung berapi La Palma yang terjadi di tahun 2021. Hal ini pun memang dijelaskan dalam beberapa scene yang ada di dalam serialnya. Kejadian Tsunami tahun 2004 pun ikut disebutkan di sini meskipun latarnya di Thailand, bukan Indonesia.
Hal ini menjadi sebuah riset tersendiri bahwa bencana alam yang digunakan pada masa lalu serial La Palma menggunakan kejadian yang benar pernah terjadi.Â
Maka dari itu memang ada pesan yang secara tak langsung mengatakan untuk berhati-hati agar tidak terjadi bencana seperti sebelumnya, terlebih lagi saat Tsunami 2004 semua terjadi tanpa ada pemberitahuan dan evakuasi. Marie ingin membuat langkah preventif agar kejadian dulu tak terulang.
KONFLIK KELUARGA DALAM KEINDAHAN PULAU LA PALMA
Memang benar bahwa serial La Palma mengambil tema bencana alam di dalamnya. Namun, bukan berarti tidak ada konflik internal dari antar karakternya.
Hal pertama tentu datang dari keluarga Fredik di mana dirinya sempat cemburu dengan sang istri yang dekat dengan laki-laki lain. Ada juga kisah soal anaknya, Sara, yang nyaris ingin kabur ke Madrid karena tak tahan ketika orang tuanya bertengkar.
Di satu sisi juga ada kisah Marie dan Erik, adiknya. Marie harus bisa memberitahu Erik untuk segera pergi dari pulau itu untuk menghindari bencana yang akan terjadi. Namun sebagai adik, Erik tidak ingin pergi begitu saja tanpa ada Marie di sampingnya.
Tak sampai sana saja. Dengan judul sama seperti pulau yang jadi latar cerita, La Palma tentu memberikan sentuhan terbaiknya untuk memanjakan mata penonton, terutama keindahan alamnya seperti pantai, laut, gunung, hingga resort yang mewah.
Meski cerita ini fiksi, tapi keindahan La Palma benar adanya yang begitu ditonjolkan. Sebagai orang yang suka pantai, tentunya saya jadi tertarik untuk mengunjungi La Palma suatu hari nanti agar bisa melihat langsung keindahan alamnya.
CERITA SINGKAT DENGAN KLIMAKS STANDAR
Kisah bencana alam yang jadi tema sebuah film/serial bukan hanya kali ini saja. Sebut saja film The Day After Tomorrow, San Andreas, 2012, The Greenland, The Wave, dan masih banyak lagi.
Karena La Palma merupakan serial di mana total keseluruhan durasinya nyaris 4 jam lamanya, maka tak heran bahwa alurnya akan terasa lambat. Apalagi satu episode pertamanya masih perkenalan dan belum memperlihatkan kekacauan yang terjadi.
Konflik yang ada pada masing-masing karakter cukup bisa dinikmati meski tak ada yang begitu spesial, begitu pula dengan klimaksnya ketika terjadi tsunami. Dari segi CGI sebenarnya sudah sangat oke, tapi ada bagian yang menurut saya terlalu dipaksakan. Namun sekali lagi, bahwa serial ini masih bisa ditonton dengan enjoy.
Nah bagaimana penasaran dengan akhir kisah mereka? Akankah Fredik dan keluarga berhasil selamat dari ancaman tsunami? Dan bagaimana dengan nasib Marie dan Erik? Akankah keduanya berhasil keluar dari pulau?
Kompasianer bisa langsung menontonnya di platform Netflix yang jumlah episodenya hanya 4 saja, dan temukan jawaban akhirnya.
Serial La Palma berhasil mendapatkan skor 6.2/10Â dari 15 ribu pengguna sampai dengan tulisan ini dibuat. Sementara itu saya sendiri memberikan skor sebesar 7.0/10Â dengan beberapa pertimbangan di atas.
Baiklah, sekian ulasan yang bisa saya buat di kesempatan ini. Semoga bermanfaat. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
- M. Gilang Riyadi, 2025-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H