Tak sampai sana saja. Dengan judul sama seperti pulau yang jadi latar cerita, La Palma tentu memberikan sentuhan terbaiknya untuk memanjakan mata penonton, terutama keindahan alamnya seperti pantai, laut, gunung, hingga resort yang mewah.
Meski cerita ini fiksi, tapi keindahan La Palma benar adanya yang begitu ditonjolkan. Sebagai orang yang suka pantai, tentunya saya jadi tertarik untuk mengunjungi La Palma suatu hari nanti agar bisa melihat langsung keindahan alamnya.
CERITA SINGKAT DENGAN KLIMAKS STANDAR
Kisah bencana alam yang jadi tema sebuah film/serial bukan hanya kali ini saja. Sebut saja film The Day After Tomorrow, San Andreas, 2012, The Greenland, The Wave, dan masih banyak lagi.
Karena La Palma merupakan serial di mana total keseluruhan durasinya nyaris 4 jam lamanya, maka tak heran bahwa alurnya akan terasa lambat. Apalagi satu episode pertamanya masih perkenalan dan belum memperlihatkan kekacauan yang terjadi.
Konflik yang ada pada masing-masing karakter cukup bisa dinikmati meski tak ada yang begitu spesial, begitu pula dengan klimaksnya ketika terjadi tsunami. Dari segi CGI sebenarnya sudah sangat oke, tapi ada bagian yang menurut saya terlalu dipaksakan. Namun sekali lagi, bahwa serial ini masih bisa ditonton dengan enjoy.
Nah bagaimana penasaran dengan akhir kisah mereka? Akankah Fredik dan keluarga berhasil selamat dari ancaman tsunami? Dan bagaimana dengan nasib Marie dan Erik? Akankah keduanya berhasil keluar dari pulau?
Kompasianer bisa langsung menontonnya di platform Netflix yang jumlah episodenya hanya 4 saja, dan temukan jawaban akhirnya.
Serial La Palma berhasil mendapatkan skor 6.2/10Â dari 15 ribu pengguna sampai dengan tulisan ini dibuat. Sementara itu saya sendiri memberikan skor sebesar 7.0/10Â dengan beberapa pertimbangan di atas.
Baiklah, sekian ulasan yang bisa saya buat di kesempatan ini. Semoga bermanfaat. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!