"I-iya. Aku dan Raina kemungkinan besar nggak akan bisa ketemu lagi kecuali salah satunya pindah ke semesta lain."
Maka aku berdiri menatap mereka yang masih duduk, memberi pilihan untuk Raina untuk tetap tinggal bersamaku, atau pergi ke semesta lain agar bisa hidup dengan Gama, laki-laki yang sepertinya tidak akan pernah hilang dari hatinya.
Aku sengaja meninggalkan keduanya di sana untuk menghabiskan waktu sesuai jadwal yang keduanya buat. Biarlah jika nanti Raina memilih pulang bisa menggunakan ojol atau taxi online. Tapi, jika ia tak menginjakkan kaki ke rumah lebih dari tengah malam, maka bisa kupastikan ia telah memilih Gama dan tak akan bisa kembali ke semesta ini.
Jam dua belas kurang lima belas menit. Setidaknya itu waktu yang kuingat ketika melihat jam dinding rumah. Aku sengaja belum tidur, menunggu keajaiban datang untuk istriku tetap tinggal di semesta seharusnya menjadi istri seorang Arga.
Tapi meski jarum jam bersamaan berada di angka dua belas, tidak ada tanda bahwa Raina kembali. Itu artinya dia benar-benar memilih Gama pada semesta lain, bukan untukku yang hanya sebatas orang baru.
Lintas Semesta - Selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H