Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ponsel Rusak, Pilih Servis Resmi atau yang Biasa?

8 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:54 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Servis ponsel. (Freepik/karlyukav via Kompas.com)

Sekitar 15 menit dua ponsel saya diperiksa. Dan tahu apa penjelasan dari teknisinya? Jujur, saya cukup kaget ketika tahu.

"Hape X ini memang mesinnya yang kena, tapi nggak mesti diganti semua, kok. Cuma sebagian aja. Biayanya paling 800 ribu. Kalau yang Hape Y, ini bukan mesin, tapi LCD sama batere. Biaya 400 ribu, ditunggu juga bisa."

Aneh sekali karena servis resmi X bilang kalau semua mesin yang kena, sementara servis resmi Y bilang mesin yang kena dan mereka tidak bisa membenarkannya. Di situlah teknisnya memberi penjelasan kembali.

"Servis center itu kadang nggak mau ribet. Mereka cuma periksa secara umum, nggak sampai detail. Jadi ya dikit-dikit semua harus diganti."

Dari situlah saya menyadari satu hal bahwa ucapan tersebut memang ada benarnya. Karena jika sejak awal hanya sedikit bagian yang rusak, kenapa pula menyimpulkan keseluruhan mesin yang bermasalah? Biayanya pun jadi jauh lebih terjangkau di mana pada akhirnya saya bisa menservis 2 ponsel sekaligus.

Ilustrasi by msha.ke
Ilustrasi by msha.ke

Di satu sisi sebenarnya melakukan servis di tempat resmi pasti lebih terjamin karena semua part pasti original dari merek tersebut. Namun pastinya akan menguras isi dompet lebih banyak, berbeda dengan servis biasa yang lebih murah tapi belum tentu hasilnya semaksimal dari servis resmi.

Jika dilihat dari cerita saya sebelumnya, servis resmi belum tentu memberikan jaminan 100% dugaannya benar. Apa yang dikatakan teknisinya bisa jadi benar bahwa servis resmi bisa saja tidak mau ambil ribet atas masalah yang dialami konsumen, sehingga mengambil kesimpulan secara umum saja.

Kita juga bisa melihat bahwa orang yang ingin membetulkan ponsel rusak di servis resmi pasti banyak, apalagi jika masih ada garansi. Dengan outlet servis resmi yang tak sebanyak tukang servis biasa, pasti membuat antrean panjang dengan tenaga teknisi yang terbatas. Ini menyebabkan servis resmi dituntut lebih cepat untuk melakukan pelayan.

Berbeda dengan servis biasa yang justru lebih sepi karena jumlahnya banyak. Hal ini membuat mereka lebih cepat mengerjakan keluhan konsumen, bahkan bisa ditunggu. Meski kita tidak tahu part-part apa saja yang digunakan/diganti, setidaknya mereka bisa memberikan informasi lebih rinci karena sudah berpengalaman, ditambah juga harganya jauh lebih terjangkau.

Saya pribadi tentu ingin biaya yang lebih murah. Ini terbukti dengan biaya sejuta lebih sudah bisa membuat 2 ponsel kembali bekerja seperti semula. Tidak seperti estimasi awal yang nyaris 4 juta yang mana bisa dibelikan untuk ponsel baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun