Karena ternyata suami mereka sebelumnya sudah saling kenal, maka keempat perempuan ini melakukan sebuah penyelidikan untuk mengetahui siapa gadis Jepang ini dan kenapa masing-masing dari mereka tak ada yang tahu. Untuk apa juga sampai harus disembunyikan?
Maka di sinilah penonton akan dimulai diajak berkeliling Jepang dengan musim dinginnya yang indah untuk menemukan kepingan puzzle demi puzzle misteri yang selama ini disimpan rapat oleh Reiner, Glen, Leo, dan Shin.
MISTERI RINGAN YANG BIKIN PENASARAN
Jika kita berpikir bahwa genre misteri itu sesuatu yang membosankan dan harus berpikir keras, maka kali ini berbeda untuk film Winter Elegy. Memang seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa cerita ini condong ke arah misteri ala detektif. Tapi justru apa yang dikemas oleh Danial Rifki sebagai sutradara membuat kisah mereka lebih ringan, mudah dinikmati tanpa berpikir rumit tanpa menghilangkan kesan misteri itu.
Sepuluh menit pertama sebagai perkenalan karakter dan latar belakang cerita dibuat lebih padat tanpa kesan buru-buru. Perjalanan Stellar, Rury, Livia, dan Thalia berlanjut ke Fukushima Jepang karena di sanalah tempat suami-suami mereka berfoto dengan gadis Jepang. Mereka datang ke tempat-tempat yang sekiranya bisa mendatangkan petunjuk.
Sampai akhirnya ditemukan fakta bahwa gadis Jepang di foto itu adalah Mari, dan punya hubungan dengan empat pria itu di masa lalu ketika sedang kuliah. Bahkan menurut salah satu pedagang jepang di sana bahwa Reiner, Glen, Leo, dan Shin selalu datang ke Fukushima setahun sekali di bulan Januari.
Empat istri mereka ini terus menelusuri Fukushima untuk mencari tahu info lebih lanjut, terutama tentang Mari. Sampai di satu waktu mereka menemukan tempat di mana Reiner, Glen, Leo dan Shin pernah menginap saat di Jepang. Di sini juga misteri mulai terungkap, membawa semuanya ke satu cerita yang cukup menyedihkan.
DUA SUDUT PANDANG BERBEDA
Salah satu keunikan dari film Winter Elegy adalah di mana tokoh utama laki-laki dan perempuan ini tidak pernah ada di satu scene yang sama, alias terpisah. Penonton akan dibawa ke sudut pandang yang berbeda. Dimulai dari sudut pandang para istri, kemudian ke sudut pandang para suami yang latarnya bertahun-tahun sebelumnya. Sudut pandang ini kemudian saling berganti hingga ada benang merah yang menghubungkannya.
Pada sudut pandang istri lebih difokuskan mencari petunjuk ala detektif yang sederhana. Di sini tentunya penonton akan selalu dibuat penasaran.
Sementara itu pada sudut pandang suami merupakan kunci atas apa yang selama ini para istri temukan. Hubungan mereka dengan Mari pun menjadi tanda tanya besar apakah sebenarnya hanya sebatas persahabatan saja atau justru ada hal spesial lain di dalamnya.
MUSIM DINGIN JEPANG YANG TERASA HANGAT
Latar tempat film Winter Elegy sepenuhnya diambil di Jepang, terutama Fukushima. Sebagai orang yang belum menginjakkan kaki ke negara tersebut, tentu pemandangan yang disajikan di film memanjakan mata, apalagi dengan suasana musim dingin yang bersalju.