Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

GG Precinct, Mengungkap Kasus Pembunuhan Berantai dalam Kemasan Komedi

9 September 2024   10:23 Diperbarui: 16 September 2024   14:00 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GG Precinct/Image by Netflix

Tahun 2023 lalu, sebuah film Taiwan rilis di Netflix berjudul Marry My Dead Body yang menceritakan kisah seorang polisi yang bertemu dengan arwah laki-laki korban kecelakaan. Polisi tersebut membantu arwah tersebut untuk menyelesaikan urusan di dunia yang belum selesai. Di samping itu justru si polisi juga malah harus menikahi arwah itu sesuai dengan kepercayaan orang Taiwan di sana.

Selain cerita tersebut, Wu Mung Han, si polisi ini, mengusut kasus lain sebagaimana tugas utama polisi. Bersama rekan-rekannya yang lain, kisah mereka dipenuhi dengan aksi dan rasa tegang namun juga dikemas dengan komedi sederhana yang membuat pentonton tertawa.

Satu tahun setelah cerita itu ternyata petualangan Wu Ming Han punya kelanjutannya lho. Spin-off film Marry My Dead Body ini dibuat sebagai serial singkat sebanyak 6 episode yang bisa disaksikan juga di Netflix dengan judul baru yaitu GG Precinct.

Karena saya sudah menonton film sebelumnya, maka tak ada salahnya mengikuti cerita kelanjutannya ini. Maka dari itu di sini saya akan mencoba mengulas lebih jauh tentang cerita baru Wu Ming Han mengungkap kasus yang tak kalah seru dari yang sebelumnya. Kira-kira seperti apa ya? Yuk lanjut baca dan simak di sini!

SINOPSIS

Setelah cerita di film Marry My Dead Body, Wu Ming Han menjalani kembali kehidupannya di kantor polisi tempat ia bekerja. Bersama Chang Yung Kang dan Lin Tzu Ching, partnernya yang juga muncul di film sebelumnya, ia menyelidiki sebuah kasus baru yang membuat heboh seisi kota, yaitu pembunuhan berantai.

Pembunuhan berantai ini dimulai dari tewasnya satpam di sebuah mal yang dibunuh dengan cara keji. Korban kedua ialah seorang guru olahraga yang ketika sudah tewas seluruh giginya dicabut oleh pelaku. 

image by IMDb
image by IMDb

Sementara itu korban ketiga ialah seorang idol bernama Yumi yang punya banyak fans di kalangan masyarakat muda terutama laki-laki. Ia tewas tanpa busana dengan kondisi tangan kanan yang tertancap pisau.

Petunjuk penting dari kasus pembunuhan berantai ini berkaitan dengan idiom bahasa mandarin, seperti kata-kata yang punya pelafalan ataupun jenis hurufnya yang mirip.

Kasus yang terjadi ini kemudian mengingatkan kembali atas kasus pembunuhan keji 20 tahun lalu yang dilakukan oleh Shui Yuan, seorang guru bahasa mandarin yang tega membunuh muridnya dan kini mendekam di penjara. Tapi di sinilah cerita sesungguhnya dimulai karena Shui Yuan punya petunjuk penting untuk bisa menangkap pembunuh yang saat ini sedang berkeliaran.

KERJA SAMA DENGAN PEMBUNUH MASA LALU

Mengandalkan apa yang tertinggal di TKP dari 3 kasus pembunuhan ini ternyata tidaklah cukup untuk mencari siapa saja pelaku sebenarnya. Lin Tzu Cing sebagai kapten di kepolisian yang membawahi Wu Ming Han kemudian mendatangi Shui Yuan di penjara untuk mendapat petunjuk baru. Mengingat juga bahwa cara membunuh Shui Yuan 20 tahun lalu sama-sama berkaitan dengan idiom bahasa mandarin.

image by Heaven of Horror
image by Heaven of Horror

Hal ini tentu jadi keunikan sendiri karena cara untuk menangkap pembunuh ialah dengan meminta kerja sama pembunuh lain yang sama kejamnya. Meski begitu, pihak kepolisian tetaplah harus hati-hati karena Shui Yuan sejatinya adalah pembunuh dan jika lengah sedikit saja tentu jadi bumerang tersendiri bagi para polisi.

Petunjuk dari TKP serta informasi yang bisa diberikan oleh Shui Yuan kemudian mengerucut kepada beberapa tersangka yang punya motif serta alibi yang kurang kuat ketika pembunuhan itu terjadi. Di sinilah penonton akan diajak untuk menebak-nebak mana sebenarnya pelaku yang telah membunuh 3 korban dengan cara yang kejam.

AKSI SERU DENGAN KOMEDI YANG KENTAL

Jika di film Marry My Dead Body cerita difokuskan pada Wu Ming Han yang membantu arwah dan ditambah kasus penyelundupan, maka di serial GG Precinct ini seutuhnya adalah tentang pembunuhan, di mana akan banyak sekali ditemukan adegan sadis seperti saat mereka menemukan korban pembunuhan. Darah segar tentunya menjadi hal yang akan sering muncul di sini.

Film sebelumnya pun punya genre komedi-aksi yang mana menyatukan aksi-aksi seru seperti mengejar penjahat hingga baku tembak, yang kemudian dikemas kembali dengan unsur humor sederhana yang membuat cerita jadi lucu dan tak terasa bosan.

Nah di serial ini pun ternyata masih punya formula yang sama yaitu menyatukan adegan sadis pembunuhan, aksi kejar-kejaran dan baku tembak, yang kemudian diisi juga dengan komedi yang membuat penyelidikan pembunuhan ini jadi tak terlalu serius. Setiap apa yang karakternya bawakan di sini punya sisi lain yang terlihat serius padahal ternyata bisa melakukan hal-hal bodoh yang membuat penonton tertawa.

image by news.agentm.tw
image by news.agentm.tw

Salah satu contohnya ialah Wu Ming Han sebagai karakter utama. Ia adalah polisi yang sok jago dan ceroboh karena melakukan sesuatu tanpa pikir panjang. Meski ia memang polisi yang hebat yang bisa melakukan aksi keren, tapi ya tetap saja ada hal-hal yang justru membuat dirinya celaka tapi dibuat menjadi lucu.

Tak sampai sana saja, atasan Wu Ming Han, yaitu Chang Yung Kang pun punya karakter unik yang sama seperti di film pertamanya. Ada juga beberapa karakter baru di kepolisian seperti Shao Nian, Lee Su Fen, dan Chubby. Kombinasi inilah yang nantinya membuat cerita lebih segar karena aksi komedi mereka yang mengundang tawa.

PEMECAHAN KASUS ALA DETEKTIF

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa di serial ini memang terfokus pada kasus pembunuhan dengan beberapa tersangka yang dicurigai. Tak heran bahwa penyelidikan ini akan membawa penonton seperti menyaksikan serial detektif. 

Pada 3 episode awal difokuskan pada pengenalan karakter (terutama karakter baru) dan cerita awal ketika korban-korban ditemukan. Nah di 3 episode akhir inilah merupakan bagian penting karena di sinilah tersangka-tersangka muncul dan petunjuk penting tentang siapa pelakunya.

image by Netflix
image by Netflix

Meski memang cerita penyelidikannya cukup sederhana, mengingat saya sering menonton film seperti ini, tapi setidaknya GG Precinct berhasil mengemas semuanya dengan baik. Bahkan ketika penyelesaian di akhir cerita, ada sedikit twist yang sama sekali tak terpikir dalam benak saya.

Hanya saja ada sedikit kekurangan di sini, yaitu ketika adegan kejar-kejaran mobil yang sebenarnya bisa jadi klimaks cerita. Apa yang ditampilkan ternyata masih terlihat menggunakan CGI yang cukup kasar sehingga membuat penonton (khususnya saya) jadi merasa sedikit tak nyaman. Tapi selebihnya cerita dan pengemasan lainnya oke kok!

...

Nah itu tadi ulasan untuk serial GG Precinct dengan 6 episode yang bisa ditonton keseluruhannya di layanan streaming Netflix. Jadilah saksi atas penyelidikan Wu Ming Han dan kawan-kawannya dalam menangkap pembunuh berantai ini.

Serial ini mendapat skor 5.5/10 di IMDb sampai dengan tulisan ini dibuat dan mendapat skor 7.3/10 di mydramalist. Sedangkan nilai pribadi yang bisa saya berikan adalah 7.5/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.

Baiklah sepertinya sampai sini dulu ulasan yang bisa saya buat. Akhir kata, terima kasih sudah mampir sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2024-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun