Tak sampai sana saja, penonton akan dimanjakan dengan vokal para pemain yang luar biasa menggelegar ketika bernyanyi. DK memang salah satunya karena menjadi peran utama.Â
Namun di samping itu, karakter lain yang punya suara khas untuk jenis opera musikal ini pun tak kalah menghipnotis, apalagi didukung dengan orkestra yang membuat kesan lebih mewah dan memukau.
Cerita di dalam XCalibur sendiri sebenarnya seperti cerita kerajaan kebanyakan, tapi punya kemasan epik yang membuatnya semuanya lebih spesial.
Hanya saja sebenarnya ada beberapa bagian yang membuat saya sedikit kebingungan dengan alurnya. Bukan hal besar memang, tapi di sini saya jadi paham bahwa jika memang ingin menonton XCalibur ini paling tidak dibutuhkan ekstra konsentrasi.
Pertengahan hingga menuju akhir cerita menjadi klimaks dari perjalanan Arthur melawan musuh. Bagaimana kombinasi antara akting, vokal, hingga gerak yang kompak dari semua karakter menyatu sempurna hingga saya bertepuk tangan saat filmnya beres. Benar-benar sebuah mahakarya.
...
Nah itu tadi ulasan singkat mengenai XCalibur, sebuah drama musikal yang menjadi awal debut baru bagi DK Seventeen sebagai tokoh utamanya. Jika Kompasianer berminat nonton, XCalibur bisa disaksikan di layar lebar CGV dan Cinepolis hanya sampai tanggal 4 Februari saja. Syukur-syukur jika nanti akan ada tambahan hari jika antusias penontonnya masih tinggi.
Untuk yang ingin tahu bagaimana kilasan dokumenter XCalibur ini, bisa saksikan trailer-nya di sini ya:
Sepertinya sampai sini dulu tulisan yang bisa saya buat pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2024-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H