Meski bukan orang yang begitu menyukai musik KPop, yang mana sedang banyak digemari anak muda zaman sekarang, tapi saya mengetahui ada 1 boyband asal Korea Selatan bernama Seventeen. Tidak lain dan tidak bukan, saya bisa mengetahui grup ini dari adik saya yang seorang Carat (nama fansnya).
Seventeen beranggotakan 13 orang di mana salah satu membernya bernama Lee Seok Min atau yang biasa lebih akrab dipanggil dengan nama panggung Dokyeom/DK. Ia menjadi vokal tim di dalam Seventeen, juga menjadi Sub-Grup BSS bersama dua member lainnya, yaitu Hoshi dan Seungkwan.
Kemampuan vokal DK tak perlu diragukan. Ketika pertama kali mendengar lagu-lagu Seventeen, saya langsung suka pada suara khasnya saat menyanyi.
Ternyata perjalanan karier DK ini tak hanya sebatas di dalam grup Seventeen saja. Kali ini ia memulai debut barunya di sebuah drama musikal dan dipercaya langsung menjadi tokoh utama.Â
Berjudul XCalibur, drama musikal ini memang sudah tayang di negara asalnya dan penggemarnya di Indonesia bisa menyaksikannya langsung di bioskop yang rilis di tanggal 2 Februari 2024 kemarin.
XCalibur tayang terbatas selama 3 hari, yaitu tanggal 2 hingga 4 Februari saja (mungkin nanti akan ada jadwal tambahan) dan bisa ditonton di bioskop CGV atau Cinepolis.
Saya kebetulan bersama adik sengaja ingin menonton langsung seperti apa musikal yang diperankan DK di sana. Maka dari itu di tulisan kali ini akan membahas lebih jauh soal XCalibur. Carat atau Non-Carat, yuk bisa baca ulasan ini hingga akhir ya!
Dokumenter Perjalanan Baru DK
XCalibur merupakan sebuah drama musikal yang ditayangkan di sebuah teater, sehingga penonton bisa menyaksikannya secara live. Beruntung Indonesia mendapat kesempatan untuk bisa menyaksikannya juga meski lewat layar lebar yang dibawa oleh promotor film CBI Pictures.
Karena memang tema utamanya adalah dokumenter, maka cerita di dalamnya tak sepenuhnya soal isi musikalnya itu sendiri, melainkan juga bagaimana proses Dokyeom berlatih untuk bisa menampilkan performa terbaiknya bersama rekan-rekannya yang lain.
Jika biasanya kita melihat sosok DK di grup Seventeen yang vokalnya dibagi bersama anggota lain, juga mengandalkan dance khusus yang tentu sulit, maka di XCalibur ini ia akan keluar dari zona nyamannya. Ia menjadi tokoh utama, harus bisa berakting, menyanyi lebih dari setengah durasi musikalnya, hingga bekerja sama dengan pemain lain agar semua bisa sinkron dilihat langsung oleh penonton.
Kemampuan akting DK di sini pun menurut saya sudah sangat bagus dan mendalami karakter padahal ini bisa dibilang masih debut awalnya dalam bidang akting.
Maka sistem penayangan XCalibur ini akan berisi kurang lebih 75% isi dari drama musikalnya, dan 25% adalah behind the scene ketika DK dan yang lainnya berlatih. Mulai dari akting masing-masing karakter hingga pelatihan vokal.
Tentang XCalibur
XCalibur yang menjadi judul utama dalam drama musikal ini sebenarnya adalah sebuah pedang yang mana hanya orang-orang terpilihlah yang bisa memilikinya. Karena latar cerita seperti zaman dahulu di mana ada sebuah kerajaan, DK memerankan sebagai karakter Arthur yang dipercaya bisa memiliki pedang XCalibur tersebut.
Pada awal film akan langsung dibuka dengan suara DK yang tak perlu diragukan lagi saat bernyanyi. Ia menjadi karakter yang punya kehidupan sempurna seperti memiliki keluarga, sehabat, hingga orang terkasih.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam drama musikal ini akan ada juga dokumenter perjalanan DK saat latihan. Maka tak heran di dalamnya akan diselang-seling antara isi cerita dan behind the scene. Hal ini sebenarnya sudah sangat pas agar penonton tak cepat bosan jika hanya menyaksikan full durasi musikalnya saja.
Dari jeda musikal itu penonton akan menyaksikan cerita di balik layar saat DK dan yang lainnya berlatih. Mulai soal akting, tak sengaja melukai lawan main, latihan vokal, hingga gerakan-gerakan khusus yang harus dilakukan agar terlihat kompak dengan rekan lainnya.
Cerita XCalibur berlanjut, di mana konflik mulai terasa saat Arthur diangkat menjadi raja di kerajaannya. Namun ternyata menjadi raja tak semudah itu. Arthur terpaksa kehilangan orang yang sangat dicintainya sehingga harus membuat rencana untuk melawan musuh.
Cerita Kerajaan dengan Vokal Karakter yang Memukau
XCalibur mengusung tema kerajaan. Maka tak heran jika di dalamnya ada seorang raja, ratu, pertarungan antar wilayah, hingga duel pedang dari masing-masing karakter. Nuansanya memang begitu kental, ditambah lagi dengan kostum pemainnya yang klasik seperti berada di masa lampau.
Tak sampai sana saja, penonton akan dimanjakan dengan vokal para pemain yang luar biasa menggelegar ketika bernyanyi. DK memang salah satunya karena menjadi peran utama.Â
Namun di samping itu, karakter lain yang punya suara khas untuk jenis opera musikal ini pun tak kalah menghipnotis, apalagi didukung dengan orkestra yang membuat kesan lebih mewah dan memukau.
Cerita di dalam XCalibur sendiri sebenarnya seperti cerita kerajaan kebanyakan, tapi punya kemasan epik yang membuatnya semuanya lebih spesial.
Hanya saja sebenarnya ada beberapa bagian yang membuat saya sedikit kebingungan dengan alurnya. Bukan hal besar memang, tapi di sini saya jadi paham bahwa jika memang ingin menonton XCalibur ini paling tidak dibutuhkan ekstra konsentrasi.
Pertengahan hingga menuju akhir cerita menjadi klimaks dari perjalanan Arthur melawan musuh. Bagaimana kombinasi antara akting, vokal, hingga gerak yang kompak dari semua karakter menyatu sempurna hingga saya bertepuk tangan saat filmnya beres. Benar-benar sebuah mahakarya.
...
Nah itu tadi ulasan singkat mengenai XCalibur, sebuah drama musikal yang menjadi awal debut baru bagi DK Seventeen sebagai tokoh utamanya. Jika Kompasianer berminat nonton, XCalibur bisa disaksikan di layar lebar CGV dan Cinepolis hanya sampai tanggal 4 Februari saja. Syukur-syukur jika nanti akan ada tambahan hari jika antusias penontonnya masih tinggi.
Untuk yang ingin tahu bagaimana kilasan dokumenter XCalibur ini, bisa saksikan trailer-nya di sini ya:
Sepertinya sampai sini dulu tulisan yang bisa saya buat pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2024-
