Perusahaan saya tak mungkin terus bertahan dengan mengandalkan orang yang datang ke toko. Maka dibuatlah untuk semua outlet wajib melakukan live shopping juga dengan memberi harga yang di bawah pasaran, bahkan hingga 50% yang mana ini benar-benar menurunkan margin.
Hasilnya? Lumayan terasa naik dan bisa meningkatkan pendapatan toko meski harus mengorbankan harga. Dari sini pun saya mulai sadar bahwa live shopping ini adalah salah satu faktor besar kenapa masyarakat mulai enggan belanja ke tempatnya langsung dan hanya mengandalkan ponsel untuk memesan sesuatu.
KISAH PASAR TANAH ABANG YANG SEPI
Pasar Tanah Abang bisa dikatakan sebagai pasar terbesar yang menjadi tujuan utama bagi konsumen atau pedagang lain yang ingin membeli sesuatu dengan harga murah. Pasar ini sebelumnya selalu ramai karena memang menjadi pusat perbelanjaan yang pembelinya banyak dari luar kota.
Namun sejak adanya live shopping ini, keadaan di sana perlahan sepi dan ditinggalkan pengunjung lama. Sebagai pedagang, hal ini menjadi racun yang diam-diam akan membunuh bisnis mereka.Â
Bagaimana tidak, yang harus dipikirkan bukan soal pendapatan saja tapi bagaimana dengan operasional lain seperti sewa tempat, listrik, pajak, keamanan, dan lain-lain.
Jika hal ini terus-menerus terjadi maka tak bisa dipastikan bahwa bisnis mereka bisa bertahan.
Beberapa dari pedagang itu pun mulai melakukan hal sama berupa live shopping, namun hasilnya belum terlihat. Hal ini memang tak bisa didapat semudah itu. Para pedagang harus bisa mendapat kepercayaan calon pembeli lebih dulu, juga strategi-strategi lain terutama soal harga.
Sementara itu seperti poin sebelumnya bahwa para artis pun ikut memeriahkan live shopping, hal ini membuat garis awal antara si artis dan penjual pemula ini akan berbeda. Artis sudah punya banyak pengikut, sementara pedagang harus memulai dari titik nol.
WIN WIN SOLUTION
Semua ini menjadi dua sisi mata koin yang punya sisi masing-masing di mana ada yang menguntungkan satu pihak, namun pihak lain merugi.
Dari sisi penjual yang punya toko fisik misalnya, sebenarnya memang benar bahwa tidak bisa selamanya bertahan dengan kondisi seperti ini di tengah era modern. Mencoba sesuatu baru seperti ikut live shopping atau juga endorse selebgram lokal, misalnya, bisa dilakukan demi meningkatkan trust konsumen di sosial media.