Sayangnya banyak oknum-oknum penyedia jasa titip ini yang memberi harga sangat jauh dari batas wajar, belum lagi pihak tak bertanggungjawab yang sejak awal membuka jastip sekadar untuk menipu pembelinya. Di sinilah sebaiknya para calon pembeli jangan sampai FOMO dan perlu memikirkan lebih jauh apakah benar dan yakin akan menggunakan jastip meski dengan harga yang lebih tinggi.
Berkaca pada adik saya yang pernah war tiket konser serta punya circle yang paham soal jasa titip seperti ini, ada baiknya kita sebagai fans musisi tertentu memahami beberapa hal dahulu sebelum menggunakan jasa ini. Kira-kira apa saja? Saya akan mencoba mengulasnya di sini.
1. Jastip Murni Sebuah Bisnis
Fenomena jastip benar-benar murni sebuah bisnis. Sering kali dijumpai mereka memberi harga tidak masuk akal yang berkali-kali lipat. Kalau dipikir-pikir memang sadis juga mematok harga segitu. Tapi sekali lagi bisnis tetaplah bisnis. Mereka paham bahwa tingginya permintaan pasar membuat berapapun harganya pasti akan dibeli.
Sangat banyak contoh di internet yang sengaja beli bukan untuk ditonton, melainkan untuk dijual kembali. Dan selalu saja ada yang membelinya. Ini menjadi catatan bahwa praktik jasa titip memang jadi bisnis yang menggiurkan.
Calon pembeli yang ingin menggunakan jastip pun perlu menyiapkan budget ekstra. Itu pun memang jika telah siap secara finansial dengan harga yang melambung. Pertanyaannya, apa rela menghabiskan banyak uang? Coba pikir-pikir lagi dengan uang segitu bisa dialokasikan ke hal lain lho.
Di sisi lain sebenarnya masih ada juga yang menjual tiket bukan karena soal bisnis, melainkan karena hal-hal yang di luar kendali. Misalnya saja tiba-tiba tak bisa hadir di hari H, atau pindah tempat tempat nonton (contohnya: dari CAT 1 ke CAT 2). Biasanya yang menjual kembali dengan alasan ini memasang tarif jastip yang lebih masuk akal.
2. Rawannya Penipuan
Entah sudah berapa banyak korban yang jatuh karena tergiur ingin segera mendapat tiket konser musisi favorit, baik itu Kpopers atau bahkan penggemar Coldplay yang pembelian tiketnya baru dibuka kemarin.
Dari contoh Coldplay saja misalnya, penipu-penipu yang mengatasnamakan jastip sudah memakan korban. Saya melihatnya dari sosial media Twitter. Tinggal cari di kolom pencarian "Penipuan Coldplay", maka akan ada korban-korban yang speak up, termasuk temtang kronologi bagaimana mereka bisa tertipu.
Kita harus belajar untuk tak terburu-buru dan melakukan double check kepada si penjual. Saran saya coba lakukan hal berikut untuk mengeceknya:
- Cek akun sosmed. Biasanya lebih banyak di twitter. Lihat mulai dari kapan dia membuat akun, alasan kenapa menjual, harga, apa sebelumnya pernah melakukan jastip juga, hingga testimoni (jika ada).
- Cek nomor ponsel di Get Contact. Ini memudahkan untuk melihat orang-orang menyimpan nama dia dengan sebutan apa. Kalau ada yang menucrigakan seperti nama Penipu Tiket Konser, maka sebaiknya mundur saja.
- Cek nomor rekening lewat cekrekening.id. Jika nomor rekening pernah dilaporkan atas indikasi penipuan, maka akan kelihatan langsung di website tersebut.