Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Rayu Aroma Seblak

13 November 2022   16:22 Diperbarui: 16 November 2022   21:45 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kuah dan toping sengaja kami pisah," kataku masih menggunakan apron masak berwarna coklat. "Kerupuk sudah direbus setengah matang dengan bumbu sederhana. Kamu bisa mencicipinya langsung tanpa perlu disiram kuah."

Ada tatapan aneh dari laki-laki muda itu, tapi ia mulai menusukkan salah satu kerupuk dengan garpu dan mencocolnya ke kuah dengan level kepedasan sedang.

Aku, Brian, dan Arum sama-sama menunggu reaksinya dengan tegang.

***

Oke guys, jadi ini tuh seblak terunik yang pernah aku makan karena kuahnya terpisah! Agak aneh kan? Awalnya aku bingung, tapi pas nyoba... duh ternyata enak banget.

Pertama, aromanya itu enak banget. Udah kerasa meskipun belum nyicip. Biasanya wanginya itu kan kuat sampai bikin kita bersin ya, tapi ini enggak. Ada wangi daun jeruk yang bikin netral tanpa mengurangi wangi rempah.

Rasa kuahnya seperti kebanyakan rasa seblak yang pedas, tapi ini terasa lebih segar karena kencurnya benar-benar kerasa, ditambah sama perasan jeruk limau yang bikin asem tapi enak.

Nah di sini, kalian bisa cocol langsung kerupuknya ke kuah atau langsung banjur kuahnya ke toping. Nah kayak gini contohnya. Tuh kan asapnya keliatan banget. Dan sekali lagi ini wangi, benar-benar menggoda.

Tekstur kerupuknya pas. Nggak terlalu keras ataupun lembek, juga bisa langsung kalian makan tanpa kuah lho. Jangan takut rasanya hambar, karena ini udah dibumbuin khusus.

Nah, buat kalian orang Bandung bisa langsung datang ke sini, ya. Nama tempatnya Rayu Aroma Seblak. Ini salah satu rekomendasi seblak terenak di kota ini.

Oke, live-nya sampai sini dulu ya. Aku mau lanjut makan. Sampai jumpa di kuliner lainnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun