Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial Detektif | Gerbong Sianida

24 Juli 2022   19:12 Diperbarui: 24 Juli 2022   19:25 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sisa racun masih ada di tangan. Itu sebabnya Anda tidak pernah menyentuh meja sejak awal interogasi hingga saat ini dan memilih memesan minuman untuk meminimalisir racun tak terkonsumsi secara langsung. Alasan ke kamar mandi sebenarnya untuk segera mencuci tangan agar kembali bersih. Apa saya salah, saudari Ane?"

"Kalau begitu di mana racun yang digunakan Ane? Bukankah kita semua sudah digeledah dan kalian tak menemukan apa-apa?" tanya Fajar dari meja bar.

"Ane mengoleskan racun di case ponselnya sebelum masuk gerbong ini. Tentu saja racun itu masih ada di tasnya. Jika lengah, ia akan pergi dan menghilangkan barang bukti. Sayang saja Ane tidak mencuci tangan dulu supaya-"

"Aku sengaja," jawab si pelaku memotong. "Aku ingin menyaksikan secara langsung detik demi detik bagaimana perempuan itu dijemput ajalnya."

Dari sana kami semua telah mendengar pengakuan langsung dari Ane. Ia langsung dijemput polisi setempat begitu kereta berhenti di stasiun Bandung. Aksi mematikan itu semata-mata dilandaskan dendam pribadi karena korban merupakan nasabah di tempat pelaku bekerja. Pernah dalam beberapa kali, korban membuat pelaku kesal karena dipermalukan di depan karyawan bahkan nasabah lain.

Hingga ketika menemukan celah melakukan aksinya, Ane menyiapkan semuanya dengan matang. Sayangnya ada aku di sini, yang membuat rencananya ketahuan bahkan sebelum kereta ini berhenti.

"Pak Radit, jangan lupa agenda minggu depan," kata Adri ketika kami baru keluar stasiun dengan membawa ransel besar.

"Agenda apa itu?"

"Anda harus menjadi saksi dalam sidang KDRT klien bernama Lasmi."

"Ah itu. Baiklah, aku tidak akan lupa."

***

SERIAL DETEKTIF | GERBONG SIANIDA - SELESAI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun