Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial Detektif | Gerbong Sianida

24 Juli 2022   19:12 Diperbarui: 24 Juli 2022   19:25 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by unsplash.com

"Aku tidak kenal korban. Untuk apa juga sampai harus membunuhnya?"

Terakhir, ada Ane, perempuan muda berambut pendek yang bekerja sebagai teller bank. Berbeda dengan tiga tersangka lain yang memang sempat berdekatan dengan korban, Ane justru yang duduk paling jauh. Kursinya lebih dekat ke tempatku dan Adri duduk. Sebenarnya nyaris tak ada kesempatan untuk dia memberi racun.

"Segera lah selesaikan ini, Detektif. Aku harus segera ke kamar mandi untuk mengganti pembalut," pinta Ane menyilangkan lengan di dada, kemudian meminum segelas teh hangat yang dipesan sebelumnya.

Interogasi singkat selesai. Aku membuka buku catatan kecil untuk melihat kembali keterangan dan posisi duduk keempat orang ini. Adri duduk di depanku, mengetuk jarinya di meja makan untuk ikut berpikir.

"Aw." Adri melepaskan jarinya setelah menyadari ada benda tajam kecil di meja yang melukainya. Darah keluar dari telunjuknya itu, membawa gerak refleks menghisap jarinya lewat mulut.

Aku terdiam beberapa detik, sampai akhirnya menyadari satu hal sederhana yang terlewat dari rangkaian kasus ini.

"Adri, saya tahu siapa pelakunya."

***

Estimasi sampai ke tempat tujuan kurang lebih dua puluh menit lagi. Empat tersangka masih duduk di tempatnya masing-masing. Fajar dan Gian di meja bar pemesanan saling berhadapan. Di belakang kursi korban, ada Marlina yang menatap kosong kemasan plasti snack tadi. Di sudut lain, Ane bersandar santai mendengarkan musik melalui headset sambil menyilangkan lengan.

Aku, Adri, dan satu petugas lain dengan seragam gelapnya berdiri di tengah-tengah mereka.

"Detektif, jika Anda memang yakin begitu, tolong tunjukkan bagaimana trik, juga siapa pelakunya," kata Marlina tanpa menatap ke arahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun