Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Memahami Makna Cinta Sejati dan Reinkarnasi dalam Film "Till We Meet Again"

14 Januari 2022   19:11 Diperbarui: 15 Januari 2022   19:44 6419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kai Ko dan Gingle Wang di film Till We Meet Again | Sumber: Mydramalist

Sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis di sini. Terakhir sepertinya sekitar 3 bulan lalu ketika menulis tentang Squid Game.

Ya maklum saja, kemarin-kemarin memang ada aktivitas yang membuat saya terpaksa istirahat sejenak dari rutinitas menulis di Kompasiana. Karena sudah selesai dan lebih santai, akhirnya saya bisa kembali lagi ke sini. 

Tulisan pertama di tahun 2022 ini akan membahas tentang ulasan film Taiwan yang baru saya tonton kemarin di bioskop. 

Memang setahun ke belakang ini pun saya sedang menikmati setiap film dan serial dari negara tersebut.

Beberapa dari Kompasianer mungkin merasa tak asing dengan film romansa fenomenal tahun 2011 berjudul You're The Apple of My Eye.

Film ini menceritakan kisah remaja yang saling menyukai satu sama lain, meski pada akhirnya dibuat menyedihkan karena mereka tak bisa bersama.

You're The Apple of My Eye (2011) | image by Tribun Palu
You're The Apple of My Eye (2011) | image by Tribun Palu
Nah, film yang akan saya bahas merupakan karya dari sutradara yang sama dari film You're The Apple of My Eye, yaitu Giddens Ko, dengan judul Till We Meet Again. Bahkan pemeran utama prianya adalah yang dulu bermain juga di film sebelumnya, yaitu Kai Ko.

Kisah bermula ketika Alan (Kai Ko) mati tersambar petir, yang membuatnya berada di alam baka sebelum benar-benar akan reinkarnasi dan kembali hidup di bumi. 

Ia ditugaskan menjadi Dewa Cinta di bumi untuk menjalankan misi menyatukan dua orang agar saling jatuh cinta. 

Di sana pula ia bertemu dengan rekannya bernama Pinky (Gingle Wang) yang akan menemaninya sepanjang perjalanan menjadi Dewa.

Till We Meet Again | image by CGV
Till We Meet Again | image by CGV

Pinky sendiri masih ingat betul bagaimana dirinya pernah dicampakan oleh pria, tapi berbeda dengan Alan yang sama sekali tak mengingat apa-apa tentang masa lalunya ketika masih hidup. 

Ia hanya tahu bahwa dirinya mati tersambar petir dan tiba-tiba sadar sudah ada di alam baka bersama orang-orang lainnya yang juga menjalani tugas sebagai Dewa Cinta.

Pada awal film sebenarnya cukup sulit dimengerti bagaimana cerita ini akan berlanjut. Tapi jika penonton terus konsentrasi dan menyimak setiap poin-poin penting yang ada, pertanyaan-pertanyaan itu akan perlahan terjawab dengan sendirinya. 

Di bagian awal-awal ini pun punya sisi komedi yang cukup kental yang dipadukan juga dengan unsur horor yang agak ngeri dan membuat kaget.

Till We Meet Again | image by sg.style.yahoo.com
Till We Meet Again | image by sg.style.yahoo.com
Kisah Alan dan Pinky terus berlanjut untuk menjalankan misi menyatukan dua insan jadi jatuh cinta melalui benang merah yang bisa diciptakan oleh keduanya.

Sampai pada satu titik di pertengahan film, Alan sedikit kebingungan karena tiba-tiba ada anjing yang ternyata bisa melihat keberadaannya, padahal kehadirannya tak kasat mata dan tak bisa dilihat oleh siapapun kecuali Dewa.

Dari sanalah Alan bisa melihat masa lalunya ketika masih kecil yang pernah menyelamatkan anjing itu dari anak-anak bandel. 

Ingatannya pun terus terbuka ketika pemilik anjing itu, seorang perempuan seusianya bernama Xiao Mi datang untuk mengambil anjingnya yang kabur. Ternyata Alan dan Xiao Mi punya hubungan khusus di mana Alan telah menyukai gadis itu bahkan sejak dirinya masih kanak-kanak.

Ingatan antara Alan dan Xiao Mi pada pertengahan film ternyata mampu membuat saya menangis karena menyaksikan kisah mereka yang terlalu tragis. 

Alan begitu bucin menunggu bertahun-tahun agar Xiao Mi mau menikahinya.  Ketika hujan di bawah pohon sore itu, sekali lagi Alan melamar Xiao Mi. Namun sebelum Xiao Mi benar-benar menjawab, laki-laki itu justru bernasib sial karena langsung mati saat itu juga karena tersambar petir.

Saya pun mulai memahami bahwa cerita inti dari film ini memang mengedepankan kisah perjalanan cinta antara Alan dan Xiaomi.

Till We Meet Again | image by yahoo news NZ
Till We Meet Again | image by yahoo news NZ

Till We Meet Again memang mengambil tema utama romansa, tapi di dalamnya terdapat beberapa bagian lain yang juga tak kalah menarik. Di antaranya adalah horor karena terdapat roh jahat dengan sosok menyeramkan dan akan muncul dengan sedikit jumpsacre. Ada juga sisi fantasi karena mengangkat unsur Dewa, serta reinkarnasi yang terjadi setelah kematian.

Kisah Alan dan Xiao Mi akan terus jadi sorotan yang membuat penonton penasaran dari setiap bagian ceritanya. Apalagi konflik mulai terasa ketika Alan terpaksa harus mencarikan jodoh untuk pacarnya itu melalui benang merah yang dimiliki para Dewa Cinta. 

Tapi ternyata, setiap benang merah yang diikatkan pada Xiao Mi selalu saja hancur. Ini menjadi tanda bahwa hatinya memang belum bisa terbuka untuk siapapun selain Alan.

Di satu sisi, akan ada juga kisah perjalanan si roh jahat yang mengincar nyawa Xiao Mi. Di sini Alan benar-benar harus dengan keras menjaga pacarnya agar tak mati sia-sia.

Film ini benar-benar membuat kita bisa mendapat makna dari yang namanya cinta sejati, seperti perjalanan Alan dan Xiao Mi. Meskipun berada di alam yang berbeda, cinta mereka tetap utuh terjaga. 

Proses reinkarnasi yang memang dipercaya bagi sebagian orang pun membuat penonton tahu bahwa akan manusia tetap bisa hidup di dunia setelah meninggal dengan melalui beberapa tahap di alam baka. Ditambah lagi, proses reinkarnasi akan ditentukan dengan baik buruknya hidup kita di dunia.

image by mydramalist
image by mydramalist

Till We Meet Again dan You're The Apple of My Eye punya kesamaan dan perbedaannya sendiri, di mana persamaannya jelas mengangkat tema romansa. 

Di You're The Apple of My Eye disajikan lebih sederhana tentang cerita anak sekolah biasa yang saling jatuh cinta. Sementara di Till We Meet Again penonton akan diberikan banyak cabang cerita yang lebih rumit dan membutuhkan ingatan yang kuat untuk memahami alur cerita.

Saya yang menonton benar-benar tak merasa bosan karena memang alur yang disajikan sangat epik dengan alur maju-mundur dan sedikit plot twist yang membuat sedikit kaget. 

Ada bagian humor juga yang membuat tawa meski sebenarnya itu bukan jadi inti cerita. Tapi siap-siap saja membawa tisu ya karena (menurut saya pribadi) ceritanya sangat sedih dan benar-benar berhasil membuat saya menangis.

Nah, bagaimana nih Kompasianer? Apa tertarik juga untuk menonton film Till We Meet Again? Saya jamin tidak akan menyesal, kok.

Para pembaca bisa menontonnya langsung di bioskop CGV dan Cinepolis terdekat (tidak ada di XXI) yang sudah tayang sejak hari Rabu tanggal 12 Januari 2022 ini. 

Kalau saya perhatikan, film ini termasuk terbatas karena hanya diputar di beberapa bioskop saja. 

Di Bandung pun hanya ada 2 bioskop yang bisa menayangkan ini. Jadi, manfaatkan waktu sebaik mungkin jika memang kalian benar-benar penasaran dengan kelanjutan cerita Alan dan Xiao Mi.

image by mydramalist
image by mydramalist

Jangan lupa juga akan ada 1 credit scene yang cukup penting, makanya jangan beranjak dari kursi jika benar-benar belum selesai.

Oh iya sampai tulisan ini dibuat, rating Till We Meet Again di IMDb hanya 6.9/10, padahal saya pribadi sangat berani memberi nilai sampai 8.5 karena memang suka dengan beberapa pertimbangan di atas. 

Apalagi mengingat juga bahwa film ini sudah mendapat penghargaan bergengsi di negaranya. Ya ini pun kembali lagi dari selera masing-masing penonton.

Baiklah, sepertinya cukup di sampai sini ulasan yang bisa saya berikan. Terima kasih kepada para pembaca yang sudah mampir. 

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan pembaca selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan.

Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

- M. Gilang Riyadi, 2022-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun