Sebagian yang merupakan teman-temannya itu memberi semangat dan dukungan agar ia bisa melewati semua ini. Jika dipikir-pikir pun, bisa saja ketika melewati masa-masa terberat dalam hidupnya, ia tetap membutuhkan dukungan untuk membuatnya tetap bertahan.
Dari apa yang ia bagikan ke Instagram, berlanjut juga muncul di Twitter di akun AREAJULID. Akun ini memang sudah dikenal memberikan informasi yang viral ataupun hanya sekadar untuk berjulid saja.Â
Begitu postingan Gilang meramaikan twitter, warganet pun ikut mengomentari hal tersebut. Sebagian besar justru masih tetap menghujat dan menganggap bahwa apa yang dilakukan Gilang tetaplah manipulatif agar terkesan dikasihani. Hal ini terus berlanjut ke halaman Instagramnya yang kemudian diisi juga oleh komentar pedas.
Tak lama sejak warganet memberi komentar-komentar itu, Gilang menghapus postingannya dan hanya menyisakan postingan lain yang merupakan ulasan film yang pernah ditontonnya. Namun saya sempat menyimpan tangkapan layar dari apa yang waktu itu sempat diunggahnya. Berikut saya lampirkan.
Kesempatan Penulis Bicara Langsung Melalui DM
Sebenarnya sejak ia mengunggah kirimannya di Instagram, saat itu juga saya mendapatkan pesan pribadi dari akunnya.Â
Awalnya saya sempat kaget, untuk apa dia sampai harus mengirim DM. Gilang mengucapkan salam kenal, kemudian mengatakan agar saya tidak keberatan tetap berteman dengannya.Â
Tentu saya pribadi tak masalah asalkan tak ada sesuatu yang merugikan. Hingga beberapa jam sejak pesan terakhirnya itu, ia menghubungi saya lagi untuk meminta tolong sesuatu.
Berikut sedikit percakapan saya dan Gilang:
Postingan yang kala itu dihapusnya merupakan sebagian kecil dari pledoi tersebut. Maka, saat itu ia berencana untuk membagikan pledoi yang lengkap di laman Instagramnya.