Kembali pada kasus teman saya tadi. Salah satu yang dia khawatirkan adalah bagaimana cara dia berkomunikasi dengan orang di sana yang para mahasiswanya berasal dari negara berbeda. Sedangkan teman saya ini kemampuan conversation-nya masih kurang dibandingkan kemampuan teoritis bahasa inggrisnya seperti writingdan listening. Nah maka dari itu, hal ini harus diasah sebaik mungkin supaya adaptasi antara diri sendiri dan orang di sana tetap bisa tersambung satu sama lain.
4. Pikirkan Karir
Suatu hari saya pernah bertanya kepada seorang dosen, "Untuk mahasiswa seperti kita ini apa sebaiknya langsung kerja atau lanjut S2?"
Dosen saya mengatakan bahwa untuk karir sebaiknya bekerja saja terlebih dahulu. Ketika beberapa tahun sudah bekerja, baru kita bisa mencoba untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Ditakutkan juga ketika langsung lanjut S2 dan akhirnya lulus, malah sulit mencari pekerjaan karena kita belum punya pengalaman kerja.
Tapi, lain lagi ceritanya jika tujuan melanjutkan S2 adalah untuk menjadi dosen. Justru ini merupakan langkah yang tepat karena untuk menjadi dosen paling tidak pendidikan kita harus S2 dulu. Saat itu juga saya bertanya ke teman saya, "Terus kalau udah lulus S2 mau ngapain?" dan dia menjawab, "Pingin jadi dosen, sih."
Nah, Kompasiner, mungkin itulah sedikit tips dari saya untuk mahasiswa dalam menentukan pilihan apakah langsung kerja atau lanjut S2 setelah lulus. Keputusan akhir tentunya tetap ada di diri sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat untuk semua yang membacanya. Sampai jumpa di tulisan  selanjutnya!
((Eh, bagaimana kelanjutan kisah teman saya? Sekarang dia sudah mengurus semua berkas untuk kelengkapannya melanjutkan kuliah di Taiwan. Ketika ditanya apakah jadi mengambil beasiswa tersebut, dia menjawab, "Doain aja yang terbaik."))
-Gilang Riyadi, 2017-