Sebulan yang lalu seorang teman bercerita kepada saya. Saat itu ia kebingungan untuk menentukan pilihan di hidupnya. Ia menerima beasiswa di salah satu kampus  Taiwan untuk melanjutkan studi S2. Sementara itu dia juga sedang melamar kerja di salah satu perusahaan dan sudah lolos beberapa tahap. Itu artinya, dia harus memilih salah satu pilihan tersebut bersamaan dengan melepas pilihan yang satunya. Memang, menentukan pilihan seperti ini bukanlah hal yang mudah. Lalu, bagaimana keputusan yang harus dia ambil?
Saat ia bercerita dan meminta saran, saya langsung mengatakan bahwa ia harus ambil beasiswa S2 tersebut. Ayolah, siapa yang tidak mau kuliah di luar negeri secara 'gratis'? Dan apalagi proses seleksi untuk menerima beasiswa S2 di kampus Taiwan itu cukup ketat. Tidak sembarang orang yang bisa langsung diterima. Tentunya ada kriteria khusus yang tidak dimiliki oleh kandidat lain.
Eh, ternyata... hal ini tidak sesederhana yang saya pikir. Teman saya tersebut menjelaskan bahwa beasiswa tersebut hanya untuk biaya kuliahnya + uang saku selama 1 tahun saja. Jika, prestasinya bagus pada semester tersebut, maka ia bisa mengajukan kembali beasiswanya di tahun selanjutnya. Jika tidak? Seluruh biaya kuliah dan biaya hidup mesti ditanggung sendirian. Dan tentunya dengan jumlah yang tidak sedikit.
Dalam kasus ini kita (khususnya mahasiswa) harus bisa membuat keputusan tepat serta memikirkan bagaimana efek jangka pendek dan panjangnya. Oleh karena itu di sini saya ingin memberikan sedikit gambaran pertimbangan apa saja yang mesti dipikirkan ketika sudah lulus kuliah. Apakah langsung kerja? Atau lanjut S2?
1. Lihat Jenis Beasiswa-nya
Pertama, lihat beasiswa yang nanti akan diterima apakah beasiswa untuk biaya kuliahnya saja atau juga untuk biaya hidup. Salah satu dosen saya yang menerima beasiswa LPDP pernah bercerita bahwa beasiswa tersebut benar-benar menjamin untuk kehidupan serta biaya kuliah. Tapi bagaimana untuk beasiswa lain? Tentunya hal ini yang harus pertama kali kalian cari supaya tidak kaget di akhir nanti.
2. Perhatikan Juga Kondisi Ekonomi Diri Sendiri
Well, apakah dengan menerima beasiswa berarti kita tidak perlu mempersiapkan uang? Dari kasus teman saya tadi saja, bahwa uang sakunya baru bisa didapat setelah ia sudah sampai di sana. Itu berarti paling tidak biaya perjalanan dan kehidupan awal mesti ditanggung sendiri, bukan? Sekarang coba pikirkan juga, apakah kehidupan di Indonesia sama halnya dengan kehidupan luar negeri? Uang senilai Rp 50.000,- tentu akan berbeda manfaatnya jika dibandingkan dengan negara sendiri dan negara orang lain.
Oke jika tetap ingin memaksakan. Tapi jika kondisi ini menjadi faktor penghambat, jangan ragu untuk cari kerja saja terlebih dahulu untuk beberapa tahun ke depan. Siapa tahu nantinya dengan penghasilan sendiri, kalian bisa melanjutkan studi S2 (dengan atau tanpa beasiswa) tanpa perlu merepotkan orang tua atau pihak tertentu.
3. Tentukan Keyakinan dan Kemampuan
Apa kalian adalah orang yang senang untuk terus belajar? Jika ya, menentukan pilihan untuk lanjut S2 bukanlah hal yang salah. Dengan begitu kalian bisa terus mengasah kemampuan di satu bidang khusus lebih jauh lagi. Tapi, ada juga seseorang yang justru sudah lelah jika harus bertemu dosen lagi, belajar, ujian, penelitian dan kegiatan kampus lainnya. Untuk orang yang seperti ini saya pikir lebih cocok untuk bekerja terlebih dahulu (ya seperti saya ini, hehe). Nanti jika saatnya tiba ingin melanjutkan S2 (di dalam Negeri khususnya), bisa juga mengambil kelas karyawan sehingga tidak menganggu waktu bekerja.