Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Rating Hanya 6%, Ada Apa dengan 'The Emoji Movie'?

29 Juli 2017   21:59 Diperbarui: 30 Juli 2017   10:10 8262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by: cineworld.co.uk

Sebagai seseorang yang menyukai berbagai jenis film, tentunya saya selalu mengikuti setiap updatedari film-film yang sedang tayang ataupun yang baru akan tayang. Film yang saya amati bisa dari berbagai genredan asal negara. Entah itu horor, romantis, aksi, komedi, animasi, lokal, Asia, atau Barat. Jika memang itu menarik dan membuat saya penasaran dengan jalan ceritanya, saya akan menyempatkan waktu untuk menontonnya.

Nah, beberapa waktu lalu saya iseng melihat daftar film coming soondi situs bioskop XXI. Ada salah satu film animasi yang cukup menarik perhatian saya, yaitu  TheEmoji Movie. Beberapa bulan lalu sebenarnya saya sudah sempat melihat trailer-nya di youtube. Well, seperti film animasi kebanyakan, film ini bisa ditonton untuk semua umur bahkan saya pun tertarik untuk menontonnya. Lalu begitu tahu bahwa film ini sebentar lagi akan masuk ke Indonesia, saya jadi tak sabar dan sudah membuat rencana untuk nonton. Kalau tak sempat ya paling-paling download filmnya di internet.

For your information, film ini sudah rilis di Amerika pada tanggal 28 Juli 2017, namun belum ditayangkan di Indonesia sampai tulisan ini dibuat. Jadi, beberapa orang luar pun sudah ada yang memberikan nilai dan ulasannya terhadap The Emoji Movie ini. Tapi ternyata saya cukup kaget mendapat informasi bahwa film ini memiliki rating yang sangat-sangat-sangat rendah.

Bagaimana tidak, untuk dua situs rating film terkenal seperti IMDb dan Rotten Tomatoes memberikan nilai yang benar-benar di luar ekspektasi saya. Bayangkan saja, rating di IMDb hanya sebesar 1.4/10dan Rotten Tomatoes memberi nilai 6%.Hal ini jelas berbanding terbalik dengan beberapa film animasi lainnya yang rilis di tahun 2017 seperti:

1. The Lego Batman Movie (7.4/10 -- 90%)

2. The Boss Baby (6.4/10 -- 52%)

3. Smurfs: The Lost Village (5.9/10 -- 39%)

4. Despicable Me 3 (6.4/10 -- 61%)

The Emoji Movie disutradarai oleh Tony Leondis dan diproduksi oleh Sony Pictures Animation dengan pengisi suara diantaranya oleh T.J. Miller sebagai Gene, James Corden sebagai Hi-5, Anna Faris sebagai Jailbreak, dan Christina Aguilera sebagai Akiko Glitter.

Mengutip dari Wikipedia yang menjelaskan tentang The Emoji Movie, film ini menceritakan kehidupan di balik smartphone, khususnya tentang para emoji yang hidup ketika kita menulis pesan untuk seseorang. Gene sendiri merupakan salah satu emoji di Textopolis, sebuah kota digital di ponsel seorang manusia bernama Alex. Suatu hari ketika Alex hendak mengeluarkan Gene sebagai emoji kepada temannya, Gene justru malah panik dan mengacaukan kehidupan yang ada di sana, sehingga Gene dianggap sebagai kerusakan yang harus dihapus.

image by: cineworld.co.uk
image by: cineworld.co.uk
Kisah selanjutnya merupakan petualangan antara Gene dan teman emoji lainnya, yaitu Hi-5. Mereka berpetualang di aplikasi yang ada di smartphone, diantaranya: DropBox, Instagram, Spotify, permainan Candy Crush dan yang lain. Di aplikasi tersebut keduanya pun menemukan beberapa teman baru yang memberikan petunjuk agar Gene bisa diperbaiki dan tidak dianggap lagi sebagai sebuah kerusakan.

Begitulah kurang lebih gambaran singkat untuk film The Emoji Movie. Menurut saya pribadi yang menyukai film animasi dan sudah melihat trailernya juga, film ini memiliki ide dan jalan cerita yang unik. Lalu, kenapa respons film ini justru cenderung negatif dan mendapat banyak kritikan, ya?

David Ehrlich dari IndiWire (salah satu website ulasan film) memberi nilai D untuk film ini serta mengatakan bahwa Film Emoji sangat, sangat, sangat buruk. Sedangkan Alonso Duralde dari TheWarp juga memberikan kritikan yang tak kalah pedas. Ia mengatakan bahwa film ini tidak memiliki humor, kecerdasan, gagasan, gaya visual, penampilan yang menarik, sudut pandang atau karakteristik pembeda lainnya. Dan jika seseorang tetap ingin menontonnya, itu merupakan hal yang membuang-buang waktu.

image by: suphucks.com
image by: suphucks.com
Terakhir adalah pendapat menurut Owen Gleiberman dari Variety yang memberikan pendapat bahwa terlalu banyak ide-ide buruk yang dituangkan sehingga membuat karakteristik dari setiap emoji yang ada tidak memberi kejutan untuk penonton.

Film Emoji menargetkan pendapatan sekitar $ 20 juta di akhir pekan rilisnya. Namun pada Kamis malam jumlah yang diterima baru $ 900,000 saja.

Apakah Anda termasuk salah satu pencinta film animasi? Atau punya rencana menonton bersama anak, keponakan, saudara, atau teman? Coba saja untuk menonton trailernya dulu, atau bisa juga tunggu sampai film ini benar-benar rilis di Indonesia danlihat bagaimana antusias masyarakat kita dalam menyambutnya. Apakah sama seperti kritikus film lainnya? Atau justru malah akan laris? Siapa yang tahu, kan? Tapi semoga saja ketika film ini sudah rilis di berbagai negara lain (termasuk Indonesia) ratingnya bisa sedikit naik. 

Oh iya, Kalau ada Kompasianer yang sudah nonton, jangan lupa kasih ulasannya juga ke saya, ya, hehe. See you!

-Gilang Riyadi, 2017-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun