di sela napasmu yang panjang,
di detak yang mengikutimu saat kau tidur."
Mungkin benar,
aku mendengarnya di malam paling sepi.
(6)
Ayah menulis seribu puisi untukmu,
bukan karena ingin diingat,
tapi agar aku tak lupa.
Setiap kata adalah jalan kecil
yang kuharap membawaku kembali
ke pelukan yang pernah kau buka untukku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!