Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ambang Nama

16 Desember 2024   12:29 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Curug. Sumber: Pexels.com/Josiah Farrow

Setiap wajah menyembunyikan keputusan,

seperti rahang yang terkunci sebelum bicara.

Untuk hidup atau tidak:

tidakkah kita semua terjebak di ujung pertanyaan itu?

Berdebar, tapi tak pernah menjawab.

7.

Di puncak bukit,

kau menyilangkan tangan di belakang punggung,

bukan dengan tali,

tapi dengan pikiran yang terlalu erat,

mengencang hingga tulang terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun