Kamu bertanya, kapan saat yang tepat untuk pergi?
Kehadiran kita di sini terasa seperti perampokan:
mengambil sesuatu yang tidak pernah benar-benar milik kita.
5
Ketika pagi datang, kita hanyut dalam dua arah.
Aku melihat bulan di matamu, kamu mencari matahari di bibirku.
Tidak ada embun di pohon-pohon tandus,
hanya doa yang tak pernah tahu kepada siapa akan dikirimkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!