Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-Bayang Hari Esok

10 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 10 Desember 2024   21:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pagi Hari di Hutan. Sumber: Unsplash/Maksymilian Sleziak

yang berdetak malas.

Langit membuka matanya,

namun hanya menyuguhkan pagi,

bukan besok yang kutunggu.

"Lihat," kata seseorang,

menunjuk bayangan. "Besok itu seperti itu,

selalu ada, tapi tak pernah bisa kau tangkap."

Aku tertawa kecil, pahit rasanya.

Kini aku tahu: besok hanya nama lain

untuk harapan, ilusi yang kita pelihara

agar tak jatuh dalam jurang putus asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun