Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lagu Burung di Pinggir Sungai

4 Desember 2024   13:40 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:21 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Burung Camar. (Sumber: Pexels/Yaroslava Borz)

mengisi udara dengan sesuatu yang berat,

seperti asap yang tidak pernah pergi.

Aku tidak pernah marah, meski aku tahu,

lagu itu bukan milikku, bukan milik siapa pun.

Kita semua bernyanyi untuk sesuatu,

dan itu cukup.

5

Lihatlah burung itu,

mereka tidak melawan badai,

hanya bergerak ke laut,

ke tempat di mana garis horizon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun