Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Kadang menulis prosa, tapi lebih sering puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Benang Hujan, Akar, dan Sungai

1 Desember 2024   12:47 Diperbarui: 1 Desember 2024   12:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akar Pohon. Sumber: Pexels/Mali Maeder

menemukan kita di sela-sela napas.

Tapi matahari muncul tiba-tiba,

menusuk jendela dengan cahayanya,

mengatakan, "Hei, kau masih di sini."

3

Aku membawa mereka yang hilang di saku hati,

seperti foto yang kusut dipegang erat.

Cahaya mereka menyelinap keluar,

melalui luka dan air mata.

Oh, sungai, ajarilah aku cara

menganyam air dan iman menjadi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun