3
Di balik bayang-bayang, aku tahu dia ada,
seperti aku tahu darahku masih hangat.
Dia, pengembara yang haus, menanti, seperti aku
menanti: dua takdir yang saling memangsa.
4
Tembok ini mengelilingiku,
seperti jaring laba-laba yang tahu kapan
memeluk dan kapan melepaskan.
Langkahku berat, tapi aku terus,
karena diam berarti tunduk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!