Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertahan di Antara Angin dan Tanah

19 November 2024   22:35 Diperbarui: 20 November 2024   12:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilalang Tersapu Angin. (Sumber: Pexels/Jefrey Scum)

Dia turun dari bukit yang pecah,  

dari batu yang tergerus angin,  

dari pohon ek yang tak lagi hijau,  

dari semak yang kelaparan.  

Langkahnya pelan, memeluk debu yang  

terbang mengikuti bayangannya.  

Di bawah langit yang begitu besar,  

dia melintasi jejak-jejak sunyi---  

ranting yang menggaruk kulitnya,  

rumput yang layu,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun