Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tengah Laut, Tanpa Peta

19 November 2024   12:53 Diperbarui: 19 November 2024   12:54 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Riak Gelombang Laut. Matt Hardy/Pexels.com

1.

Di tepi laut, aku melihat  

matamu yang seperti gelombang  

membawa aku jauh, tak berdaya  

seperti anak yang mengumpulkan pasir  

menjadi benteng yang rapuh,  

lalu kehancuran datang,  

di antara percakapan malam dan siang  

yang selalu berubah,  

seperti tubuh yang tak bisa kita pegang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun