Tundra yang menjadi unggulan pertama terpeleset
Sebenarnya juara ke 4 di DPC WEU Tundra Esport menjadi unggulan pertama di kompetisi ESL Major DOTA 2 ini malahan harus berada di posisi ke 3 setelah kalah di upper bracket kalah 2-1 dari TSM dan OG
di lower Bracket 2-0. Dan pada akhirnya harus puas menerima hadiah sebesar 75 ribu dollar. Padahal sebelumnya tundra adalah tim yang tidak pernah kalah di babak grup sampai final upper bracket/
SEA masih menjadi penghibur di turnamen ini
Sedangkan perwakilan dari South East Asia yaitu Fnatic, Boom dan T1 hanya puas di posisi 11-12. Sempat membuka asa di turnamen minor yaitu Galaxy Gamer dubai dengan mengeluarkan Boom sebagai juaranya.
Region Asia Tenggara menjadi perhitungan dari beberapa analis asal eropa bahkan Boom esport pada awalnya unggulan kedua untuk melangkah jauh di turnamen ini namun hal ini justru meselet jauh.Â
Dimana mereka di babak grup pun bisa diimbangi oleh tim asal Amerika Selatan.
SEA kalah laning phase dan Draft
Sebenarnya secara tim war SEA selalu punya cara untuk memenangkan perang di dalam game namun kelemahan mereka dari tim-tim Region Eropa dan juga Amerika Selatan. Dimana Carry yang seharusnya mempunyai item banyak di mid sampai late game seringkali sulit menyusul secara net worth dan strategi mereka terbilang sangat pasif dalam membuat space kosong dan membalikan keadaan dimana kebanyakan pemainÂ
SEA banyak kalah karena tidak bisa menahan SnowBall yang dilakukan oleh tim lawan. Begitupun mental juara di dalam game ini adalah salah satu faktor utama dimana mereka seringkali terbawa tempo yang dimainkan oleh tim lawan.
Bahkan beberapa offlaner tim SEA seperti kuku,FBZ dan juga Jabz pada saat di turnamen ini bermain sangat aman lembek. Dibandingkan beberapa Offlane pemain luar seperti Ammar , 33 , dan Saberlight