Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Rangkuman ESL Stockholm Dota 2 Major 2022

24 Mei 2022   19:30 Diperbarui: 24 Mei 2022   19:42 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Major pertama di Game Dota 2 yang diadakan di tahun 2022 sudah rampung dan mengeluarkan OG sebagai juara 1 dan mendapatkan hadiah sekitar 3 Milyar Rupiah, sedangkan TSM tim juara kedua region North America pada turnamen  harus puas di posisi kedua dimana di final dikalahkan oleh satu-satunya tim yang pernah menang juara TI (The International) 2 tahun berturut-turut yaitu OG.

Juara Pertama OG:

Hal ini sebenarnya sesuai analisis para analis Dota 2,dimana mereka justru mengunggulkan Tundra dan Boom Esport dan OG  untuk memenangkan turnamen bergengsi antar region ini 

dimana pada DPC Region Eropa Barat OG sebagai juara pertama mendominasi Major kali ini justru dari posisi Lower Bracket dimana padahal pada babak playoff pertama Upper Bracket mereka justru kalah dari TSM. dan harus bermain lebih banyak untuk mencapai babak final.

CEB adalah kunci kemenangan OG

Sebenarnya di posisi Hard Support OG harusnya diperkuat oleh Misha namun masalah paspor di Stockholm ini mengharuskan CEB sebagai mantan pemain dan pelatih  mereka di posisi offlane menjadi standin 

Misha di posisi ke 5 awalnya para analis agak meragukan hal tersebut dan komposisi pemain yang dibawa OG namun mental kepemimpinan Sebastian " CEB " Debs agaknya tidak berbohong 

dimana para pemain yang baru kumpul pada 2021 lalu dan diisi pemain-pemain yang baru saja berlaga di kompetisi kompetitif sebelumnya. Seperti contohnya Ammar

Mental Juara yang diwariskan

Pada dasarnya 3 roster OG sebelumnya belum pernah memenangkan satupun major turnamen sebelum bergabung dengan OG yaitu BZM, Yuragi dan juga Ammar namun kedua support mereka di turnamen ini yaitu

Ceb yang sudah berkecimpung cukup lama di Dota 2 dan juga Taiga. Hal ini membuktikan bahwa suatu tim dota 2 terbaik adalah tim yang memiliki support yang pintar dan juga memiliki mental juara yang sudah berkecimpung cukup lama di dalam game kompetitif ini

Tundra yang menjadi unggulan pertama terpeleset

Sebenarnya juara ke 4 di DPC WEU Tundra Esport menjadi unggulan pertama di kompetisi ESL Major DOTA 2 ini malahan harus berada di posisi ke 3 setelah kalah di upper bracket kalah 2-1 dari TSM dan OG

di lower Bracket 2-0. Dan pada akhirnya harus puas menerima hadiah sebesar 75 ribu dollar. Padahal sebelumnya tundra adalah tim yang tidak pernah kalah di babak grup sampai final upper bracket/

SEA masih menjadi penghibur di turnamen ini

Sedangkan perwakilan dari South East Asia yaitu Fnatic, Boom dan T1 hanya puas di posisi 11-12. Sempat membuka asa di turnamen minor yaitu Galaxy Gamer dubai dengan mengeluarkan Boom sebagai juaranya.

Region Asia Tenggara menjadi perhitungan dari beberapa analis asal eropa bahkan Boom esport pada awalnya unggulan kedua untuk melangkah jauh di turnamen ini namun hal ini justru meselet jauh. 

Dimana mereka di babak grup pun bisa diimbangi oleh tim asal Amerika Selatan.

SEA kalah laning phase dan Draft

Sebenarnya secara tim war SEA selalu punya cara untuk memenangkan perang di dalam game namun kelemahan mereka dari tim-tim Region Eropa dan juga Amerika Selatan. Dimana Carry yang seharusnya mempunyai item banyak di mid sampai late game seringkali sulit menyusul secara net worth dan strategi mereka terbilang sangat pasif dalam membuat space kosong dan membalikan keadaan dimana kebanyakan pemain 

SEA banyak kalah karena tidak bisa menahan SnowBall yang dilakukan oleh tim lawan. Begitupun mental juara di dalam game ini adalah salah satu faktor utama dimana mereka seringkali terbawa tempo yang dimainkan oleh tim lawan.

Bahkan beberapa offlaner tim SEA seperti kuku,FBZ dan juga Jabz pada saat di turnamen ini bermain sangat aman lembek. Dibandingkan beberapa Offlane pemain luar seperti Ammar , 33 , dan Saberlight

0 major poin yang dibawa 

Dengan posisi ke 11-12 di turnamen ini tim SEA harus puas dengan tidak mendapat poin untuk masuk ke The International ke 11 pada akhir tahun nanti dimana poin ini berguna untuk mendapatkan posisi yang lebih diunggulkan dan juga menguntungkan pada saat piala Dunia Dota 2 tersebut digelar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun