Pendidikan dan Kapitalisme Digital: Sebuah Tinjauan Kritis

Pendidikan dan Kapitalisme Digital: Sebuah Tinjauan Kritis

Oleh: Gilang Muhammad Akbar

Mahasiswa Program Pascasarjana (S2) Magister PPKn STKIP-Arrahmaniyah Depok

Dalam era digital ini, pendidikan mengalami transformasi yang signifikan. Kemajuan teknologi tidak hanya mempengaruhi cara belajar dan mengajar, tetapi juga memperkenalkan dinamika baru dalam ekosistem pendidikan. Salah satu fenomena yang mencolok adalah munculnya kapitalisme digital, yang telah menjadi kekuatan dominan dalam dunia pendidikan. Kapitalisme digital merujuk pada cara perusahaan teknologi menggunakan data dan platform digital untuk menghasilkan keuntungan, seringkali mempengaruhi berbagai sektor termasuk pendidikan.

Dunia pendidikan tidak lepas dari pengaruh kapitalisme. Kehadiran teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam cara kita belajar dan mengajar. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat isu-isu penting yang perlu mendapat perhatian serius, yaitu bagaimana kapitalisme digital mempengaruhi pendidikan.

Kapitalisme digital dalam pendidikan mencakup berbagai aspek, mulai dari perangkat keras seperti komputer dan tablet, hingga perangkat lunak seperti platform pembelajaran online dan aplikasi pendidikan. Perusahaan teknologi besar seperti Google, Apple, dan Microsoft telah berinvestasi besar-besaran dalam sektor ini, menyediakan berbagai alat dan sumber daya yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Adapun beberapa poin yang perlu diperhatikan dengan hadirnya kapitalisme digital dalam Pendidikan ialah sebagai berikut:

• Teknologi Digital dalam Pendidikan

Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah menjadi hal yang umum. Mulai dari pembelajaran daring, penggunaan aplikasi pendidikan, hingga penyediaan materi belajar digital. Teknologi ini memberikan kemudahan dan akses yang lebih luas bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan berbagai platform untuk menyampaikan materi secara lebih interaktif dan menarik.

Namun, kemajuan teknologi ini juga membawa dampak yang kompleks. Salah satunya adalah ketergantungan terhadap teknologi dan internet yang dapat mengurangi keterampilan sosial siswa. Selain itu, tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat digital dan koneksi internet yang memadai, sehingga terjadi kesenjangan digital.

• Kapitalisme dalam Pendidikan

`           Kapitalisme digital dalam pendidikan mengacu pada proses komersialisasi pendidikan melalui teknologi. Banyak perusahaan teknologi yang melihat sektor pendidikan sebagai pasar potensial untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini tercermin dalam munculnya berbagai aplikasi dan platform pendidikan berbayar, serta kerjasama antara institusi pendidikan dan perusahaan teknologi.

Dalam konteks ini, pendidikan sering kali dihadapkan pada dilema antara kualitas dan komersialisasi. Lembaga pendidikan yang bermitra dengan perusahaan teknologi mungkin mendapatkan akses ke sumber daya yang lebih baik, namun di sisi lain, siswa dan orang tua mungkin dibebani dengan biaya tambahan.

• Dampak Kapitalisme Digital pada Pendidikan

Salah satu dampak signifikan dari kapitalisme digital adalah perubahan orientasi pendidikan dari tujuan sosial dan moral menjadi tujuan ekonomi. Pendidikan yang seharusnya berfokus pada pengembangan karakter dan kemampuan kritis siswa, kini sering kali lebih menekankan pada pencapaian akademik dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Selain itu, privatisasi pendidikan yang didorong oleh kapitalisme digital juga dapat mengurangi peran negara dalam menyediakan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua warga negara. Pendidikan yang berkualitas menjadi privilege bagi mereka yang mampu membayar, sementara yang kurang mampu harus puas dengan fasilitas yang seadanya.

Meskipun teknologi digital dapat meningkatkan akses terhadap pendidikan, ada risiko bahwa kesenjangan digital justru memperlebar ketimpangan antara siswa yang memiliki akses terhadap teknologi canggih dan mereka yang tidak. Di banyak negara berkembang, keterbatasan infrastruktur dan biaya perangkat masih menjadi hambatan utama.

Penggunaan teknologi yang berlebihan dalam pendidikan dapat menyebabkan ketergantungan yang tidak sehat. Siswa mungkin kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah tanpa bantuan teknologi, yang pada akhirnya merugikan proses pembelajaran holistik mereka.

• Menjaga Keseimbangan

Untuk mengatasi dampak negatif kapitalisme digital dalam pendidikan, perlu adanya kebijakan yang menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan prinsip-prinsip pendidikan yang humanis. Pemerintah harus memastikan bahwa teknologi digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar tanpa mengabaikan aspek-aspek sosial dan moral.

Selain itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi kesenjangan digital dengan menyediakan akses yang merata terhadap teknologi bagi semua siswa. Pendidikan harus tetap menjadi hak dasar setiap individu, bukan menjadi barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang.

Kapitalisme digital dalam pendidikan menawarkan berbagai peluang dan tantangan. Di satu sisi, teknologi dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Di sisi lain, ada risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati agar pendidikan tetap berfungsi sebagai alat untuk membangun masyarakat yang adil dan merata. 

Penting bagi pembuat kebijakan, pendidik, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan kerangka kerja yang memastikan bahwa teknologi digunakan untuk mendukung tujuan pendidikan, bukan hanya untuk keuntungan ekonomi. Dengan pendekatan yang seimbang, kita dapat memanfaatkan potensi teknologi digital sambil meminimalkan dampak negatif dari kapitalisme digital.