Tokoh - tokoh lawas pada film Batman sebelumnya terkesan teaterikal, namun pada The Batman, semua tampak masuk akal dan sangat dapat diterima dengan logika, barangkali DC ingin merubah perspektif Batman dengan sesuatu yang lebih dewasa. Bahkan itu juga terasa pada karakter Cat Woman, yang sangat baik, bisa jadi Cat Woman terbaik dalam sejarah film Batman.Â
Dengan latar belakang karakter yang sangat jelas, tidak sekedar muncul dan menjadi antagonis atau protagonis. Walaupun sejatinya, Wonder Woman sebelah kiri saya yang terbaik saat itu.
Film ini juara, visual yang luar biasa, Gotham yang tervisual kan sangat baik dan gelap, yang seharusnya seperti itu.Â
Musuh - musuh Batman diciptakan lebih humanis, walaupun terkesan lemah, tetapi karakteter yang hadir memberi ruang kita berfikir, bahwa Batman bukan superhero, ia adalah detektif yang diciptakan untuk memecah masalah di Gotham.Â
Film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton, tetapi sekali lagi saya ingatkan, film ini bukan untuk semua orang, ga usah nekat ikut - ikutan nonton karna ingin gaya - gayaan, atau ikut ikutan. Dan jangan juga membandingkan film The Batman dengan superhero lain, sejatinya, ini bukanlah superhero, ini perihal detektif dengan kostum hitam layaknya James Bond dengan mobil senjata, atau pistol rahasia.
Dan saran saya, gak usah nunggu kredit title habis ya, 3 jam di bioskop, nanti kencing batu loh, capek, udah pulang aja.Â
Wonder Woman senang banget ketika film ini selesai, mengemas tas, dan melempar senyuman manis dengan pipi yang gempal, ayuk, pulang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H