Mohon tunggu...
Gilang DwianggaPutra
Gilang DwianggaPutra Mohon Tunggu... Freelancer - anak kata

Content Writer, Jurnalis Mula, Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menilik Bidak Catur Jokowi Jilid II

25 Oktober 2019   20:37 Diperbarui: 25 Oktober 2019   20:43 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati demikian ada sebagian pihak menganggap, penyusunan Kabinet Jilid II, Jokowi lebih matang dibandingkan periode sebelumnya.. Hal ini tak lepas dari sejumlah background figur yang dipilih dan dipercayainya sangat kapabel dibidangnya.

 Publik bisa melihat lebih dalam, di mana  beberapa pos menteri diisi oleh orang orang yang dianggap mampu menterjemahkan dengan baik misi dan visi Jokowi. Terhadap figur- figur ini Jokowi sangat respek dan menugaskan mereka untuk  bekerja maksimal dibidangnya masing-masing sesuai dengan garis yang diinginkan Jokowi.  

Sebut saja di Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Dikti) yang diisi oleh Nadiem Anwar Makariem, Founder sekaligus mantan CEO Gojek Indonesia, perusahaan startup yang memperoleh predikat decacorn.

Cukup mengejutkan memang, posisi bidang tersebut diisi oleh seorang entrepreneur muda yang sebagian publik menganggap tidak memiliki banyak pengalaman di pos tersebut. Bahkan sebagian publik menilai Nadiem Anwar bukan seseorang yang benar-benar ahli di dunia pendidikan. Terlebih lagi usia Nadiem masih sangat muda dan belum teruji. Jadi wajar jika muncul pertanyaan dari publik,  mampu dan kapabebelkah Nadiem mengemban tugasnya tersebut?

Pertanyaan dana kekhawatiran publik sah sah saja, tapi Jokowi memilih Nadiem tentu saja bukan tanpa alasan. Selain background pendidikannya -- lulusan Harvard Business University--, pria 35 tahun ini telah mencuri hati Jokowi lewat kerja nyatanya, yaitu menciptkan dan mengembangkan Gojek menjadi perusahaan besar hingga dapat membantu perekonomian masyarakat.

Dengan dipilihnya Nadiem dalam pos tersebut, agaknya, Jokowi ingin membuat sebuah dobrakan besar dengan mengubah dan merancang sistem pendidikan Indonesia kearah teknologi. Sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu bersaing di pasar dunia.

Selain itu, nampaknya Jokowi ingin merancang dan mencetak entrepreneur muda sebanyak banyaknya seperti Nadiem. Tentunya dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dikemudian hari melalui, jalur kurikulum pendidikan yang berbasis atau mengarah ke entrepreneurship. Ini semua sesuai dengan Visi-Misi Jokowi.

Sama seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud-Dikti), untuk posisi Menteri Pertahanan dan Menteri Agama terkesan lebih mengejutkan. Pada dua posisi tersebut, Jokowi memilih Prabowo Subianto dan Fachrul Rozi untuk masing-masing mengisi posisi tersebut.

Masuknya nama Prabowo dalam jajaran Kabinet Jokowi Jilid II sangatlah tidak terduga. Pasalnya, Prabowo merupakan rival Jokowi di dua penyelenggaraan Pilpres, yaitu 2014 dan 2019 yang kesemuanya dimenangkan Jokowi. Akan tetapi agaknya Jokowi memiliki alasan tertentu memilih Prabowo untuk bergabung dikabinetnya.

Tidak hanya dari hasil lobi-lobi rekonsiliasi, figur Prabowo dinilai cocok untuk mengisi posisi tersebut. Kiprahnya di dunia militer yang terbilang  cemerlang membuat dirinya mengenal betul kondisi kemiliteran dan pertahanan Indonesia.

Ditambah lagi saat debat Pilpres 2019 lalu, Prabowo sangat menguasai bidang tersebut dengan mengungkapkan secara fasih perihal permasalahan yang terjadi di kemiliteran. Apalagi konon ia juga pernah melatih pasukan militer Jordania, Palestina dan Brunei. Maka keahlian Prabowo dalam menjaga pertahanan dan mengelola militer tak lagi diragukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun