Mohon tunggu...
gilangdenpito
gilangdenpito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

SAYA ADALAH SEORANG MAHASISWA YANG INGIN BELAJAR LEBIH DALAM LAGI TENTANG PENULISAN

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Strategi jitu membangun perusahaan

15 Januari 2025   18:31 Diperbarui: 15 Januari 2025   18:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar dapat mendominasi dalam persaingan bisnis yang semakin ketat serta mengatasi stagnasi dalam bisnis. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan dalam bersaing melalui karakteristik, budaya, sumber daya, dan kinerja perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain atau kompetitor. 

Dengan memiliki daya saing yang tinggi, perusahaan akan mampu bertahan dalam situasi apa pun dan tetap mendapatkan target pasarnya sendiri, bahkan lebih besar dari kompetitor. Tentu saja perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk menjadi kompetitif dan unggul. Seperti apa sebenarnya strategi membangun perusahaan yang kompetitif dan unggul? 

Strategi Membangun Perusahaan yang Kompetitif

Salah satu bentuk kompetitif, ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan kompetitor, atau memiliki strategi tertentu yang membuat perusahaan lebih unggul dari kompetitor dengan produk atau layanan bisnis sejenis. Untuk bisa menjadi perusahaan yang kompetitif dan unggul, coba lakukan beberapa strategi berikut:

Cost Leadership

Contoh strategi kompetitif yang pertama, yaitu strategi cost leadership atau strategi biaya rendah yang dicetuskan oleh Michael Porter. Strategi ini hampir sama dengan tarik ulur atau trade off, di mana perusahaan melakukan penurunan harga dan peningkatan value produk.

Value yang dimaksud dalam keunggulan kompetitif perusahaan berupa nilai persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Biasanya strategi ini diberikan kepada konsumen yang mementingkan harga murah dan tidak mempedulikan merek dalam membeli suatu produk. Namun tetap saja, perusahaan harus memperhatikan dua faktor, yaitu sumber daya dan kinerja bisnis. Di saat yang sama, tetap mempertimbangkan opportunity cost dalam setiap keputusan yang Anda pilih.

mempertimbangkan opportunity cost dalam setiap keputusan

Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk merupakan pengembangan atas manfaat atau fungsi yang berbeda dari produk yang selama ini dikeluarkan oleh kompetitor. Dalam hal ini, diferensiasi produk yang kompetitif mendorong perusahaan untuk memiliki produk yang lebih unggul, lebih disukai, dan tentunya lebih bermanfaat dibandingkan produk kompetitor. Meskipun penetapan harganya pasti lebih tinggi, namun perusahaan dapat memberikan kualitas, inovasi, juga layanan yang maksimal kepada konsumen.

Contoh diferensiasi produk, perusahaan Google memiliki mesin pencari yang berkualitas, lengkap, dan fiturnya mudah digunakan dibandingkan dengan mesin pencari lainnya, seperti Yahoo.

Strategi Fokus

Perusahaan yang ingin lebih unggul dan mampu terus bertahan dalam arus modernisasi yang perubahannya cepat sekali, perlu memiliki target yang lebih spesifik dalam rencana kerjanya. Dengan adanya target yang spesifik serta kemampuan menentukan goal dan program inisiatif, maka perusahaan akan tahu apa yang hendak dikejar dan diwujudkan. 

Hal yang harus diperhatikan dalam strategi ini, antara lain fokus terhadap flywheel perusahaan, mampu menerapkan strategi bekerja sedikit, hasil lebih banyak, dan fokus pada Top Priority Goals dan Top Priority Initiatives.

Perkuat Sumber Daya yang Dimiliki

Setelah berhasil menemukan fokus perusahaan, maka selanjutnya perusahaan dapat memperkuat sumber daya yang dimiliki, baik dalam hal sumber daya manusia, produk maupun layanannya. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan kompetitif, meliputi tangible dan intangible assets.

Contoh sumber daya tangible bisa dilihat dan dihitung secara finansial, misalnya gaji karyawan inti, manajemen, dan pekerja, bangunan pabrik, jumlah armada operasional, dana yang dimiliki, jumlah valuasi investor, dan lainnya. Sedangkan sumber daya intangible tidak bisa dilihat langsung, misalnya inovasi, kemampuan yang dimiliki manajemen, leader yang inovatif, reputasi perusahaan, jaminan sustainabilitas, kreativitas, variasi produk, visi misi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun