Alhasil, dengan perolehan tersebut. Persipura terjun ke Liga 2 dengan poin akhir 36 yang sama seperti Barito Putera. Tapi Barito Putera menang atas Head to Head atas Persipura.
Sontak perolehan tersebut menjadi kejadian yang sangat memilukan bagi pecinta Persipura Mania dan sangat mengkagetkan publik pecinta sepakbola Indonesia, pasalnya klub Persipura merupakan klub bersejarah serta paling diunggulkan bisa mengalami kejadian turun kasta.
Seperti yang dilakukan oleh komunitas masyarakat Papua di Jakarta (Kompaja) melakukan tujuh tuntutan kepada PSSI. Tujuh tuntutan tersebut berisikan:
1. Meminta PSSI mendiskualifikasi Persib Bandung dan Barito Putera karena merusak citra sepak bola Indonesia dengan dugaan sepak bola gajah.
2. Mengembalikan 3 poin Persipura dan menggelar ulang pertandingan Persipura dan Madura United yang waktu itu mestinya digelar.
3. Membuat regulasi untuk menambah kuota peserta Liga 1 2022/23.
4. Memulangkan ke negara asalnya dan menjatuhkan sanksi seberat mungkin kepada David Da Silva (pemain Persib).
5. Memberi waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan persoalan dalam kurun waktu 7 x 24 jam sejak pernyataan ini dibacakan.
6. Jika tidak diindahkan oleh PSSI, dari Persipura Mania maupun Kompaja mau memobilisasi aksi yang lebih besar.
7. Jika permasalahan Persipura tak ditanggapi, akan dibawa ke FIFA.
Lalu, seiring berjalannya waktu. Ada permasalahan lainnya. PSSI, Klub Persib Bandung dan Barito Putera, dan pemain Persib David Da Silva digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh 4 orang penggugat. Orang tersebut adalah Emilianus Tikuk, Yan Piet Sada, Yulianus Dwaa, dan Paul Finsen Mayor.
Isi gugatannya hampir sama seperti komunitas masyarakat Papua di Jakarta, terdiri dari:
1. Membatalkan hasil pertandingan Persib vs Barito Putera atau setidak-tidaknya digelar pertandingan ulang dan disaksikan penonton secara offline.
2. Menetapkan pertandingan Persib vs Barito Putera sebagai sepakbola gajah yang melanggar prinsip fair play.
3. Menyatakan Persipura batal degradasi dan tetap sebagai kontestan Liga 1 2022/2023.
4. Meminta pemain Persib David da Silva dilarang bermain di Indonesia. Â
Aksi respon muncul dari pihak PSSI, Sekjen PSSI Yunus Nusi menjelaskan bahwa PSSI siap menghadapi gugatan tersebut, meski bukan dari pihak Manajemen Persipura. PSSI menyatakan bahwa untuk tim promosi dan degradasi sudah mencapai tahap final, berdasarkan kompetisi resmi yang diadakan oleh PSSI dan PT LIB.
Hingga saat ini, pada tanggal 22 April 2022. Kabar mengenai klub Persipura tetap berlanjut.
Kali ini giliran suporter Persipura Jayapura.
Dua kelompok suporter Persipura, Persipura Mania dan Black Danger Community (BDC) mendesak agar PSSI membentuk tim investigasi.
Menurut artikel bolasport.com pada tanggal 21 April 2022, Ketua BDC yaitu Yensen Kareth menjelaskan pembentukan tim investigasi ditujukan agar tercipta kejelasan. Sehingga publik mendapatkan kebenaratan terkait dengan peristiwa yang terjadi saat itu.
Yensen Kareth menambahkan, pihaknya akan melakukan demo agar PSSI segera melakukan pembentukan tim investigasi.