Mohon tunggu...
Gilang Adhi Nugraha
Gilang Adhi Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo

Seorang mahasiswa sekaligus freelance graphic designer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ecobrick, Salah Satu Pemanfaatan Sampah Plastik di Desa Bakalan

23 Agustus 2022   10:48 Diperbarui: 23 Agustus 2022   12:12 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembuatan Ekobrik termasuk mudah dilakukan dan barang yang digunakan pun dapat ditemukan disekitar kita, pembuatan ekobik hanya perlu menggunakan botol plastic dan sampah plastic. Langkah pembuatan ekobrik adalah yang pertama pilah dan bersihkan sampah plastic, Bahan utama yang harus tersedia dalam membuat ecobrick adalah sampah plastik. Jenis sampah plastik yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, mulai dari kemasan deterjen, kemasan minuman, kantong plastik sekali pakai (kresek), sampai dengan bungkus makanan.

Setelah semua sampah plastik terkumpul, cuci bersih semuanya dengan menggunakan sabun -- bisa deterjen atau sabun pencuci piring. Setelah itu, jemur sampah plastik yang sudah dicuci ini di bawah sinar matahari sampai kering.

Kemudian sediakan botol bekas air mineral dalam jumlah banyak, Selain sampah plastik, Anda juga harus menyiapkan botol bekas air mineral ukuran 600ml. Botol-botol ini nantinya akan menjadi "bata" dalam membuat ecobrick. Usahakan untuk mengumpulkan botol-botol bekas air mineral ini sebanyak mungkin. Botol tersebut tidak perlu dicuci jika sudah dalam keadaan bersih. Namun, bagian dalam botol harus kering sebelum diisi dengan sampah plastik. Sebelum mulai memasukkan sampah plastik ke dalam botol, sediakan dulu tongkat yang panjangnya dua kali lipat panjang botol air mineral. Tongkat ini nantinya dipakai untuk mengemas sampah-sampah plastik agar muat dimasukkan ke dalam botol.

Setelah semua bahan yang Anda butuhkan tersedia, kini saatnya memasukkan sampah-sampah plastik yang sudah dibersihkan tadi ke dalam botol bekas air mineral. Agar menghasilkan ecobrick yang cantik, masukkan plastik secara random agar tampak berwarna-warni. Isi botol dengan sampah plastik sampai semua bagian botol terisi penuh. Ketika botol-botol bekas air mineral sudah terisi dengan sampah plastik, ambil tongkat yang tadi sudah disediakan untuk mendorong semua sampah plastik agar padat di dalam botol. Jika masih tersisa rongga udara di dalam botol, isi kembali dengan sampah plastik sampai tidak ada rongga udara yang tersisa. Dorong kembali semua sampah plastik menggunakan tongkat.

Dalam membuat ecobrick kita tidak bisa asal-asalan memasukkan sampah plastik ke dalam botol bekas air mineral. Agar bisa menjadi "bata" yang nantinya disusun secara rapi, Anda wajib menimbang setiap botol yang sudah diisi sampah plastik. Standar ecobrick adalah 200 gram per botol air mineral berukuran 600ml. Kalau jumlahnya terlalu banyak, sisihkan sedikit sampah plastik di dalamnya. Sementara jika beratnya kurang dari 200 gram, isi kembali botol dengan sampah plastik. Sebelum semua ecobrick yang Anda buat terkumpul, simpan ecobrick yang sudah jadi di tempat yang teduh. Hindari paparan sinar matahari langsung agar botol-botol plastik ecobrick ini tidak menyusut. Apabila semua ecobrick sudah selesai dibuat, saatnya menyusun ecobrick ini menjadi sebuah benda atau bangunan. Ecobrick bisa dipakai untuk membuat dinding (non-permanen), replika benda (gapura, pohon, dll), dan pagar mini.

Semakin padat ecobrick, densitasnya lebih tinggi. Densitas ecobrick yang tinggi menunjukkan sampah   plastik   yang   dapat   ditampung   dalam   botol   lebih   banyak,   sehingga   lebih   baik   dalam mengurangi   jumlah   sampah   plastik   di   lingkungan.   Selain   itu,   densitas   ecobrick   yang   tinggi menjadikan  ecobrick  lebih  kuat  terhadap  tekanan,  sehingga  tidak  mudah  rusak.  Ecobrick  yang  padat dapat  memiliki  densitas  kurang  lebih  200  ons  per  botol  dengan  volume  600  ml  (Asih, H., & Fitriani, 2018)

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan dan usia ecobrick, antara lain : 1. Ecobrick tidak boleh terkena panas secara langsung sehingga ecobrick harus dilapisi sesutu seperti semen, kayu atau lainnya yang dapat menghalangi ecobrick dari panas secara langsung. 2. Beban yang ditahan ecobrick tidak boleh melebihi kekuatan daya tekan ecobrick sehingga ecobrick tidak mudah rusak 3. 

Semakin kecil ukuran plastik yang masuk kedalam botol PET dan semakin lurus bentuk botol maka semakin kuat ecobrick yang dihasilkan hal tesebut dikarenakan semakin kecil ukuran plastik dan semakin lurus botol PET, maka semakin besar plastik tersebut memenuhi ruang botol. Botol PET yang tidak lurus atau yang memiliki garis-garing lengkungan yang banyak maka dapat menyebabkan plastik yang masuk ke dalam botol tidak dapat memenuhi ruang botol tersebut dan hal tersebut dapat mempengaruhi kekuatan ecobrick dalam menahan beban meskipun garis-garis lengkungan pada botol sendiri berfungsi untuk memperkuat botol PET yang diisi air. (Mukti, H, A dan Fitriani, 2018). Karena  banyaknya  sampah  plastik  yang  dapat  ditampung  di  dalam  sebuah  ecobrick,  teknologi sederhana   ini   diharapkan   dapat   mengurangi   jumlah   sampah   plastik   yang   dibawa   ke   Tempat Penampungan  Akhir  Sampah  (TPA)  dan mencegah  sampah  plastik  mencemari  air  (sungai,  laut)  dan tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun