Mohon tunggu...
Gilang Ade Nugroho
Gilang Ade Nugroho Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang menggunakan platform ini sebagai bahan belajar saya sebagai penulis artikel atau berita dan juga saya akan menyebarkan informasi yang tentunya valid agar dapat dinikmati pembaca berdasarkan fakta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bahayanya antara AI dan Manusia di Masa Mendatang

11 Juli 2023   00:31 Diperbarui: 11 Juli 2023   00:51 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : linknet

Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Kecerdasan Buatan, sering disingkat sebagai "AI", mungkin berkonotasi dengan robotika atau adegan futuristik, Kecerdasan Buatan (AI) mengungguli robot fiksi ilmiah, ke dalam non-fiksi ilmu komputer canggih modern. Profesor Pedro Domingos, seorang peneliti terkemuka di bidang ini, menggambarkan "lima suku" machine learning, yang terdiri dari simbolis, yang berasal dari logika dan filsafat; koneksionis, yang berasal dari ilmu saraf; evolusioner.

Berkaitan dengan biologi evolusioner; Bayesian, berhubungan dengan statistik dan probabilitas; dan analogis yang berasal dari psikologi. Baru-baru ini, kemajuan dalam efisiensi komputasi statistik telah membuat Bayesian berhasil memajukan bidang di sejumlah area, yang disebut "machine learning". Demikian pula, kemajuan dalam komputasi jaringan telah menyebabkan koneksionis memperluas ke subbidang yang disebut "deep learning". Machine learning (ML) dan deep learning (DL) merupakan bidang ilmu komputer yang berasal dari disiplin Kecerdasan Buatan.

Secara garis besar, teknik-teknik ini dipisahkan menjadi teknik pembelajaran yang "diawasi" yakni menggunakan data pelatihan yang mencakup keluaran yang diinginkan dan yang "tidak diawasi" yakni menggunakan data pelatihan tanpa keluaran yang diinginkan.

Kecerdasan Buatan (AI) "lebih cerdas" dan belajar lebih cepat dengan lebih banyak data, dan setiap hari, semua perusahaan menghasilkan bahan bakar ini untuk menjalankan solusi machine learning dan deep learning, baik yang dikumpulkan dan diekstraksi dari gudang data seperti Amazon Redshift, yang benar-benar akurat melalui kekuatan "klaster" dengan Mechanical Turk, maupun secara dinamis ditambang melalui Kinesis Streams. Lebih jauh, dengan munculnya IoT, teknologi sensor secara eksponensial menambah jumlah data yang akan dianalisis data dari sumber dan tempat serta objek dan peristiwa yang sebelumnya hampir tidak tersentuh.

Perkembangan kecerdasan buatan hingga hari ini telah memiliki 2 jenis tingkatan kemampuan, di antaranya:

1. Week AI

Weak AI adalah sistem AI yang dapat melakukan tugas tertentu seperti pemahaman bahasa atau mengambil keputusan, tetapi hanya dalam batasan yang sangat terbatas.

Weak AI atau sering disebut narrow AI biasanya digunakan dalam aplikasi praktis seperti asisten virtual atau sistem rekomendasi.

2. Strong AI

Strong AI adalah sistem AI yang memiliki kemampuan intelektual manusia secara umum, seperti kemampuan untuk memahami bahasa, memecahkan masalah, dan membuat keputusan seperti seorang manusia berdasarkan data yang telah dikupulkan.

Ini adalah bentuk AI yang paling diidamkan dan masih merupakan obyek dari penelitian dan pengembangan. Saat ini, tidak ada sistem AI yang benar-benar dapat dikatakan sebagai Strong AI, tetapi beberapa pemikir dan peneliti menyatakan bahwa itu mungkin akan dicapai dalam waktu dekat.

Apa Saja Komponen Dasar Artificial Intelligence?

Artificial intelligence merupakan salah satu teknologi populer saat ini. Terlebih kemunculan Chat GPT di awal tahun 2023, membuat teknologi yang satu ini menjadi perhatian di seluruh dunia.

Namun, tahukah Anda apa saja komponen dasar dari Artificial Intelligence?

Berikut ini lima komponen dasar dari Artificial Intelligence:

1. Pembelajaran (Learning)

Komponen yang pertama adalah learning. Di sini AI harus mampu belajar dari data dan pengalaman untuk membuat keputusan yang cerdas. Melalui algoritma dan model machine learning, AI dapat mengenali pola, membuat prediksi, dan belajar dari kesalahan.

2. Penalaran (Reasoning)

Selanjutnya AI harus dapat melakukan penalaran logis untuk mencari solusi atau alasan di balik suatu keputusan. Kemampuan ini mencakup deduksi (mengambil kesimpulan dari premis yang diberikan) dan induksi (mencari pola umum dari data yang ada).

3. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

AI juga harus mampu mencari solusi atau tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Problem solving melibatkan kemampuan untuk memecah masalah menjadi langkah-langkah terpisah dan mencari solusi yang efisien.

4. Persepsi (Perception)

AI harus dapat memahami dan menginterpretasikan informasi dari lingkungan fisiknya. Perception dari AI saat ini sangat canggih karena sudah melibatkan penggunaan sensor dan teknologi pengenalan pola untuk mengidentifikasi objek, suara, gambar, atau bahkan emosi manusia.

5. Bahasa (Language)

Terkahir, AI perlu dapat memahami dan menggunakan bahasa manusia untuk berkomunikasi. Di sini AI melibatkan pemrosesan bahasa alami, di mana AI dapat memahami teks, berbicara, atau menulis, serta memahami makna dan konteks pesan yang diberikan.

Dengan menggabungkan komponen-komponen di atas, AI dapat mengembangkan kemampuan cerdas yang dapat belajar dengan cepat, berpikir, dan berinteraksi dengan manusia serta lingkungan sekitarnya.

Kegunaan Artificial Intelligence

Keberadaan Artificial Intelligence pada era ini cukup penting lantaran pada masa ini kita hidup dengan memanfaatkan teknologi. Bukan hanya dalam dunia bisnis saja namun juga dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut manfaat dari adanya Teknologi Artificial Intelligence pada era ini.

1. Meningkatkan Alur Kerja Manusia

Teknologi pembelajaran mendalam seperti pemrosesan bahasa alami dan pengenalan ucapan otomatis telah mengubah cara orang bekerja. Sistem AI juga memiliki banyak aplikasi praktis untuk membantu meningkatkan alur kerja manusia sehingga menjadi lebih efisien.

2. Mengurangi Kesalahan Manusia atau Human Error

Tidak ada yang bisa menduga kapan terjadinya suatu kesalahan, maka untuk mengurangi kesalahan manusia, teknologi AI merupakan pilihan yang tepat untuk mereduksi kesalahan manusia (human error)

3. Membantu Menghasilkan Penemuan Baru

Bukan rahasia umum lagi jika penggunaan AI dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru pada setiap domain yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang cukup kompleks.

4. Menganalisis Data Lebih Dalam dan Akurat

Analisis data secara manual tentu akan memakan waktu yang lebih lama dan tidak jarang hasil yang didapatkan keliru karena adanya human error. Dengan teknologi di bidang ilmu komputer ini, Anda tidak perlu khawatir akan hasil data atau informasi yang tidak akurat.

5. Hasil Keputusan yang Akurat 

Terkadang hasil keputusan manusia tidak akurat lantaran hasil tersebut dapat bercampur dengan perasaan serta pikiran manusia. Namun, lain halnya dengan sistem AI yang tidak akan melibatkan perasaan maupun pikiran layaknya manusia, sehingga hasil dari keputusan akan lebih akurat dan mendalam.

6. Pekerjaan Berulang Tanpa Henti

Melakukan pekerjaan secara berulang tiada henti tanpa kesalahan merupakan hal yang cukup sulit untuk manusia. Maka dari itu, untuk melakukan pekerjaan tersebut, manusia dapat dibantu oleh Teknologi Artificial Intelligence. Hal ini karena kecerdasan buatan merupakan bagian dari teknologi jaringan komputer.

7. Mudah Diduplikasi dan Disebarkan

Proses transfer informasidari orang ke orang biasanya memerlukan waktu yang cukup lama dan juga keahlian tersebut tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap.

Berbeda halnya jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer atau big data, pengetahuan tersebut dapat disalin dan dipindahkan dengan mudah ke komputer lain.

Kelemahan Artificial Intelligence

Kendati memiliki beragam kegunaan dalam kehidupan manusia, Kecerdasan Buatan sebagai sebuah ciptaan manusia tetap memiliki kelemahan di berbagai sisinya. Setidaknya berikut ini beberapa kekurangan teknologi Artificial intelligence:

1. Ketergantungan

AI tentu saja sangat tergantung pada data yang diinput untuk melatih model-nya. Jika data yang digunakan cacat atau tidak representatif, maka hasil rekomendasi atau kesimpulan dari AI mungkin tidak akurat bahkan cenderung menghasilkan bias informasi.

2. Keterbatasan

Secanggih apaun teknologi AI saat ini, kemampuannya tetap belum mampu menyentuh aspek kreativitas dan sisi emosional manusia, sehingga belum bisa menggantikan proses interaksi manusia secara menyeluruh.

3. Keamanan

Berhubung AI tidak bergantung pada siapa yang menggunakannya maka kecerdasan buatan ini tidak memiliki "keberpihakan moral" sehingga berpeluang digunakan untuk tujuan jahat, seperti penipuan atau peretasan data.

4. Mengurangi Lapangan Pekerjaan

Barangkali ini yang menjadi isu paling dikhawatirkan oleh banyak orang. Kehadiran kecerdasan buatan ini telah banyak mengurangi bahkan menggantikan manusia dalam banyak posisi sebuah pekerjaan dan tentu saja memicu gejolak perdebatan tentang dampak ekonomi dan sosial dari automatisasi.

AI MENGANCAM MANUSIA

Dikenal sebagai "Bapak Kecerdasan Buatan", Geoffrey Hinton, awal Mei lalu menyatakan mundur dari perusahaan raksasa teknologi, yakni Google setelah bekerja lebih dari satu dekade dan menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang AI.

Sebelum meninggalkan perusahaan Google, Geoffrey mengingatkan bahaya kecerdasan buatan atau AI. Dalam wawancaranya dengan CBS News di bulan Maret lalu, ia mengatakan bahwa AI bisa saja menghapus umat manusia dengan kecerdasannya, karena hal itu mungkin saja terjadi.

Geoffrey memprediksikan bahwa AI akan menjadi lebih cerdas daripada manusia dalam rentang 5-20 tahun mendatang. Ia mengaku masih menelitinya, sehingga pendapatnya tersebut mengenai AI dapat mengambil alih pekerjaan manusia bisa saja salah.

Geoffrey bahkan mengungkapkan dia menyesali pekerjaannya dan menyebut bahaya AI chatbots cukup menakutkan. Ia melakukan berbagai penelitian di bidang AI, khususnya terkait Neural Network dan Deep Learning yang menjadi landasan lahirnya teknologi AI semacam ChatGPT.

Neural Network dalam teknologi AI merupakan sistem yang mirip dengan otak manusia dalam belajar dan memproses informasi. Hal ini dapat memungkinkan teknologi AI dapat mempelajari berbagai pengalaman layaknya manusia yang kemudian dikenal sebagai Deep Learning.

Lebih lanjut, Geoffrey khawatir teknologi AI masa depan menimbulkan ancaman bagi umat manusia, karena mereka mempelajari perilaku tak terduga dari data yang dianalisis.

Elon Musk baru baru ini mengungkapkan pendapatnya akan potensi bahaya AI di masa mendatang, karena dapat mengakibatkan kehancuran peradaban. Menurut Elon, bahaya AI lebih besar dibanding desain pesawat yang salah urus atau pemeliharaan juga lebih bahaya dari produksi mobil yang buruk.

"AI memiliki potensi, betapapun kecil kemungkinannya tapi tidak sepele. AI memiliki potensi-potensi kehancuran peradaban," ungkap Elon.

Dikutip dari NYPost, Elon juga mengatakan ketergantungan pada AI dalam melakukan tugas-tugas manusia nampaknya terlihat sepele. Namun lambat laun akan menciptakan manusia yang bahkan lupa cara mengoperasikan mesin dan mengaktifkan AI sejak awal.

Elon mengataan ia mendukung peraturan pemerintah mengenai pembatasan AI meskipun dia sendiri mengakui bahwa diatur itu tidak menyenangkan. Namun karena ia menyadari bahwa ketika AI menjadi pemegang kendali kehidupan manusia, maka sudah sangat terlambat untuk menetapkan peraturan.

"Badan pengatur perlu memulai dengan kelompok yang awalnya mencari wawasan tentang AI, kemudian meminta pendapat dari industri, dan kemudian mengusulkan pembuatan aturan," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun